GridOto.com - PT Pertamina (Persero) sampai hari ini ternyata masih menyediakan dan menyalurkan jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
Di tengah beredarnya informasi soal penghapusan BBM jenis Premium, Pertamina menampik hal tersebut.
Itu tertuang sebagaimana penugasan Pemerintah yang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018, tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran BBM.
“Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan Premium di SPBU,” ujar Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina .
Baca Juga: Jelang New Normal, Pertamina Terapkan Aturan Baru Saat Mengisi BBM di SPBU
Berdasarkan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Np 20 Tahun 2017, Premium, Pertalite, dan Solar sebenarnya dinilai tidak sesuai.
Sesuai dengan regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia tentang lingkungan, seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara.
Nah, salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan menerapkan standar BBM minimal Research Octane Number (RON) 91 dan Cetane Number (CN) minimal 51.
“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan," kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
Baca Juga: Update Harga Oli Motor Metic, Rp 30 Ribuan Dapat Pertamina Enduro
"Apalagi tentu juga kita telah merasakan di masa PSBB, langit lebih biru dan udara lebih baik," tambah Nicke.
Untuk itu, Pertamina akan meneruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
Selanjutnya, terkait penyederhanaan produk tersebut, menurut Nicke, Pertamina sedang berkoordinasi dengan Pemerintah.
“Kita akan simplikasi produk, karena jumlah produk ini nanti akan memudahkan distribusi dan dengan harga yang lebih affordable,” tandasnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Karen Umur, Ini Dia Penyebab Klep Mesin Mobil Bisa Bocor
Premium, Pertalite, dan Solar memang ditujukan untuk masyarakat kalangan bawah, karena harganya yang lebih terjangkau.
Nah, kira-kira kalau bicara soal kesehatan lingkungan kalian setuju enggak kalau jenis BBM tersebut dihapuskan?