GridOto.com - Perusahaan asal India, Tata Motors berencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 1.100 karyawan di bawah merek Jaguar Land Rover (JLR).
Hal tersebut dilakukan untuk memangkas anggaran perusahaan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi akibat dari penjualan yang merosot imbas Pandemi Covid-19.
Dilansir dari Reuters.com, Chief Financial Officer Tata Motors India, PB Balaji mengatakan bahwa pihaknya akan menghemat sekitar 5 miliar Pound Sterling atau sekitar Rp 89,3 triliun pada Maret 2021 di unit JRL (kurs 1 Pound Sterling = Rp 17.843,09 per Selasa, 16/6/2020).
Sementara saat ini, pemangkasan biaya sudah mencapai 3,5 miliar pound Sterling atau sekitar Rp 62,5 triliun.
Baca Juga: PO Bus NPM Tak Beroperasi Selama Dua Bulan, Coba Bertahan Agar Sopir dan Karyawan Tak Di-PHK
Penghematan biaya ini juga akan berdampak pada belanja modal untuk merek JLR menjadi 2,5 miliar pound Sterling atau setara Rp 44,6 triliun pada tahun fiskal 2020.
Jumlah ini turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni mencapai lebih dari 3 miliar pound Sterling atau 53,5 triliun .
"Menghemat uang, memprioritaskan belanja modal, dan menargetkan pengeluaran investasi untuk area yang tepat menjadi fokus kami," kata Balaji dikutip dari Reuters.com.
Selain itu, Tata Motors mencatat kerugian bersih pada kuartal keempat mencapai 98,94 miliar rupee atau sekitar Rp 18,3 triliun karena adanya lockdown di seluruh pasar mereka sehingga merusak penjualan, termasuk di merek JLR (kurs 1 Rupee = Rp 185,59 per Selasa, 16/6/2020).
Baca Juga: Kisah Sedih, Korban PHK, Gadai New BeAT Untuk Keperluan Sehari-Hari
Bahkan Chief Executive Officer (CEO) JLR Ralf Speth, yang telah memimpin perusahaan sejak 2010 dikabarkan akan mengundurkan diri.
Speth akan turun dari jabatannya setelah masa kontrak kerja berakhir pada bulan September 2020.