Dokter Berikan Tips Naik Ojol Saat Pandemi Covid-19, Ngasih Uangnya Biasa Aja Enggak Perlu Dilempar

Naufal Shafly - Sabtu, 13 Juni 2020 | 15:31 WIB

Ilustrasi pemesanan ojek online (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak pekan lalu telah memberlakukan PSBB Transisi di Ibu Kota, guna menyambut masa new normal yang akan segera belangsung.

Salah satu poin penting yang diumumkan dalam masa PSBB Transisi ini, adalah ojek online yang kembali diperbolehkan membawa penumpang, tetapi dengan sejumlah protokol keselamatan yang harus dijalankan.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Andi Khomaini, menggunakan layanan ojol di masa pandemi ini harus disertai alat pelindung diri (APD) berupa masker dan hand sanitizer, serta membawa helm sendiri.

Selain itu, ada beberapa perilaku yang harus dibiasakan di tengah pandemi ini, misalnya mencuci tangan sesering mungkin.

Baca Juga: Naik Ojek Online Harus Bawa Helm Sendiri, Yuk Pilih Helm Yang Cocok

"Budaya cuci tangan juga penting, karena kan tangan kita ini bisa menyentuh kemana-mana, ke mata, ke mulut, dan lain-lain. Lalu juga tetap patuhi physical distancing. Kalau di ojek motor, mungkin bisa dibikin wall (sekat partisi)," ungkap pria yang akrab disapa dr. Koko ini dalam acara Talkshow online bertajuk 'Nyaman, Santuy Naik Ojek Online dan Aman dari Kuman'.

Bukan cuma itu, perilaku tansaksi saat menaiki ojek online juga harus diubah selama masa pandemi ini.

Menurutnya, jika harus bertransaksi menggunakan uang, pelanggan dan driver harus cepat-cepat membersihkan tangan dengan cairan antiseptic atau handsanitizer.

"Lalu bagaimana cara kasih uang ke ojol? kasih uangnya biasa aja, jangan dilempar, tapi setelahnya pakai antiseptic atau handsanitizer. Kemudian juga pakai goggle, dan ganti baju yang bersih begitu pulang ke rumah," imbuhnya.

Baca Juga: Dirlantas Polda Jatim Kasih Syarat Kalau Mau Boncengan Pakai Motor di Surabaya dan Malang Raya, Apa Saja?

Senada dengan dr. Koko, dr. Vito A Damay dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mengatakan virus bisa dengan mudah menyebar lewat benda mati, salah satunya lewat uang.

"Lebih baik memang pakai uang elektronik aja, karena lebih baik jika kita mengurangi tukar menukar barang termasuk uang, supaya kita tidak saling menularkan virus atau kuman," ucap dr. Vito.