GridOto.com - Sebuah Toyota Kijang Innova alami pecah ban saat melaju di jalur lambat Tol Solo-Ngawi, Rabu (10/06/2020).
Alhasil Innova bernomor polisi B 1051 PKR langsung terperosok ke parit yang berada di kurang lebih KM 556+400/A.
Beruntungnya keempat orang yang berada di dalam mobil dinyatakan selamat dan tidak ada yang mengalami luka serius.
Namun bumper depan Innova berwarna putih itu terkoyak.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, Kompol Dwi Sumrahadi menerangkan jika insiden kecelakaan tunggal ini bermula saat mobil sedang melaju dari arah Jakarta menuju Sidoarjo.
"Innova yang dikemudikan Rosman (30) warga Salamjaya, Pabuaran, Subang itu melaju dengan kecepatan kurang lebih 90 km/jam," kata Dwi dilansir dari TribunJati.com.
Dari hasil analisis, diketahui jika insiden ini disebabkan karena ban depan sisi kiri mobil meletus.
"Kemudian Innova tersebut oleng ke kiri dan masuk ke parit," terangnya.
Penyebab pecah ban sendiri banyak yang mengira karena tekanan angin terlalu berlebihan dan ada juga yang berpendapat sebaliknya.
Menanggapi hal itu, Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Ardianto Sugiarto Wiyono mengatakan, kurangnya tekanan angin menjadi penyebab terjadinya pecah ban.
"Pecah ban itu justru paling sering terjadi ketika tekanan angin di bawah angka normal," tegas Adianto kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Pada kondisi tersebut, konstruksi rangka ban cenderung dalam posisi melemah karena tidak tertopang dengan baik oleh tekanan angin di dalamnya.
"Risiko pecah ban bisa semakin meningkat apabila pengemudi membawa barang dengan bobot berlebih, sehingga membuat konstruksi ban yang sudah melemah dipaksa menahan beban," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Aris Munandar, Senior Manager PT Hankook Tire Indonesia.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Diesel Kaki-kaki Jangkung, Pede Garuk Tanah
Menurut Aris beda cerita apabila ban diisi tekanan angin berlebih, yang mana terbilang lebih aman untuk digunakan.
Hal itu dikarenakan konstruksi ban keseluruhan memiliki toleransi untuk menahan tekanan angin yang berlebih.
"Sebenarnya waktu mobil melaju, ban akan menjadi panas. Panas ini akan meningkatkan tekanan angin di dalamnya dari posisi normal," jelas Aris.
Efek samping dari ban dengan tekanan angin berlebih adalah bantingan menjadi lebih keras dan berkurangnya kenyamanan saat melewati jalanan yang rusak.
Maka dari itu jangan lupa untuk selalu mengecek tekanan angin ban kendaraan sebelum bepergian supaya lebih aman dan nyaman di jalan.