Enggak Punya Uang, Mantan Pembalap F1 Jean Alesi Jual Ferrari F40 Supaya Anaknya Bisa Balapan di F2

Fendi - Rabu, 10 Juni 2020 | 14:34 WIB

Jean Alesi dan anaknya, Giuiliano Alesi (Fendi - )


GridOto.com – Mantan pembalap F1 Jean Alesi menjual mobil Ferari F40 miliknya, supaya sang anak Giuliano Alesi bisa balapan di F2 (Formula 2).

Jean Alesi salah satu pembalap F1 ternama, yang berkompetisi di F1 pada 1989 sampai 2001.

Pernah bersaing dengan juara dunia F1 seperti Ayrton Senna, Nigel Mansell, Michael Schumacher dan Mika Hakkinen.

Ia memiliki anak bernama Giuliano Alesi (20 tahun) dan ia harus menjual mobil Ferrari F40 agar sang anak bisa berkompetisi di balap F2.

Baca Juga: Empat Hal yang Membedakan Formula 1, Formula 2 dan Formula 3

Giuliano Alesi balapan di F2 sejak 2019 bersama tim Trident bersaing dengan putra Michael Schumacher, Mick Schumacher di tim Prema.

Tahun ini Giuliano Alesi membela tim BWT HWA Racelab.

Namun karena pandemi virus Corona atau Covid-19, balap F2 2020 ditunda dan akan dimulai Juli nanti dengan jadwal yang padat.

Menurut Jean Alesi balap F2 tahun ini menjadi mimpi buruk, karena balapannya tertunda akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Dikutip dari the drive.com, Alesi belum bisa mendapatkan sponsor untuk menutupi biaya balapan anaknya, untuk itu dia menjual mobil.

Biaya untuk satu musim penuh di Formula 2 sekitar 1,8 juta euro atau sekitar Rp 28,9 miliar (kurs 1 euro = Rp 16.054 pada 10 Juni 2020).

Jean Alesi pun mengorbankan Ferrari F40-nya untuk dijual.

Baca Juga: Mantan Pembalap F1 Jelaskan Kenapa Tim Ferrari Pakai Pembalap Muda

“Saya sangat kecewa. Saya adalah mantan pembalap Formula 1 dengan banyak koneksi, tetapi saya harus menjual Ferrari F40 saya agar putra saya bisa balapan di F2,” kata Jean Alesi.

gpblog.com
Ferrari F40

“Mencari sponsor tidak mungkin saat ini, lanjutnya, seperti dilansir GridOto.com dari gpblog.com

Jadi musim depan Giuliano akan tetap berada di Formula 2, tetapi situasinya menjelaskan bahwa F2 tidak layak secara finansial.

Tim sekarang memilih pembalap karena uang ketimbang bakat.