GridOto.com - Kemajuan teknologi dalam dunia otomotif semakin berkembang.
Mobil otonom atau mobil yang dapat bergerak tanpa pengemudi disebut-sebut bakal menjadi teknologi masa depan yang mampu mencegah kecelakaan.
Tak heran, produsen otomotif maupun para pekerja teknologi berlomba-lomba mengembangkannya.
Namun ada studi terbaru yang menyebutkan bahwa mobil atau kendaraan otonom masih sulit menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Gokil! Youtuber Ini Sulap Daihatsu Zebra Jadi 'Jeep Willys' Mini, Simak Prosesnya
Melansir dari Iihs.org, sebuah studi baru dari Insurance Institute for Highway Safety/IIHS Amerika Serikat menyebutkan bahwa kendaraan otonom (self driving) hanya mampu menurunkan sepertiga dari total angka kecelakaan lalu lintas.
"Sangat mungkin bahwa mobil otonom ke depannya mampu mengidentifikasi bahaya lebih baik daripada manusia, tetapi kami menemukan bahwa ini saja tidak cukup untuk menurunkan angka kecelakaan," kata Jessica Cicchino, wakil presiden IIHS.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.000 kasus kecelakaan yang ditangani polisi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Bukan Fitur Modern Ternyata Cruise Control Sudah Ada Sejak 1950-an, Ini Mobil yang Pertama Punya
Hasilnya, sebagian besar kecelakaan disebabkan dari kesalahan yang lebih kompleks, seperti salah memprediksi tindakan yang akan dilakukan pengguna jalan lain, mengatur kecepatan dalam kondisi jalan tertentu, maupun salah membuat manuver mengelak.
Sebagai contoh, disebutkan seorang wanita menjadi korban kecelakaan lalu lintas saat hendak menyeberang jalan.
Hal tersebut karena sistem pada mobil otonom gagal memprediksi apa yang akan dilakukan wanita tersebut.