GridOto.com – Ketika kita berbicara tentang oli mesin, hal yang penting untuk dilakukan bukan hanya menggantinya sesuai jadwal di bengkel, tapi juga mengeceknya sendiri secara rutin.
Hal ini mengingat oli mesin secara terus-menerus bekerja dalam kondisi ekstrim pada saat mesin dinyalakan.
Pengecekan oli mesin dapat dilakukan rutin satu kali tiap bulannya atau bisa juga setiap kali kita melakukan pengisian bahan bakar, untuk memastikan oli dalam jumlah yang sesuai dan tidak terkontaminasi.
Nah, berikut ini adalah prosedur pengecekan oli mesin rutin yang dapat kita lakukan, yang GridOto.com rangkum dari buku Auto Repair for Dummies karya Deanna Sclar dan buku Auto Repair & Maintenance karya Dave Stribling.
(Baca Juga: Padahal Disaring Filter, Mengapa Oli Mesin Tetap Bisa Kotor dan Hitam?)
1. Lihat letak dimana dipstick oli mesin berada.
Lokasi dipstick dapat berbeda-beda untuk setiap mobil bergantung pada konfigurasi mesin, lihat pada buku manual mobil jika kalian kesulitan menemukannya.
2. Tarik dipstick oli dan perhatikan kondisi oli pada dipstick.
Lakukan pengecekan hanya pada saat mesin dingin atau telah dimatikan selama paling tidak 10 menit.
Perhatikan apakah ada hal yang tidak wajar pada oli, misalnya tercium bau bahan bakar, terdapat partikel lumpur, terlihat serpihan logam, atau terlihat busa putih seperti susu.
Jika kalian menemukan hal-hal tersebut, segera bawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(Baca Juga: Inilah 3 Kondisi Oli Mesin yang Menandakan Adanya Masalah pada Mobil)
3. Lap dipstick dengan kain bersih yang seratnya tidak mudah rontok, lalu kembalikan dipstick ke dalam lubangnya.
4. Tarik kembali dipstik dan bandingkan batas ketinggian lapisan oli dengan indikator yang tertera pada dipstick.
Tambahkan oli jika ketinggian oli kurang dari batas minimum dengan spesifikasi yang sesuai.
5. Masukkan kembali dipstick.