GridOto.com - Sistem penyemprotan bahan bakar langsung dari injektor ke ruang bakar alias direct injection memang lebih sering dikenal di mobil bermesin diesel walau ada juga sih di mobil bermesin bensin.
Kalau ngomongin sistem direct injection buat motor produksi massal, memang enggak umum banget nih.
Sebab biasanya injektor akan menyemprotkan bahan bakar dulu ke intake sehingga bercampur dengan udara, baru masuk ke ruang bakar.
Uniknya, Honda sudah memperlihatkan gambar sistem direct injection buat motor.
Baca Juga: Jarang Yang Tahu, Berapa Lama Masa Pakai Injektor di Motor Injeksi?
Meski sudah didaftarkan dari bulan Maret 2017, gambar paten ini baru disahkan pada Februari 2020 lalu.
Terlihat injektor hampir sejajar dengan intake, sehingga bensin akan disemprotkan saat klep in membuka.
Dari gambar paten ini, terlihat desain ini bisa saja digunakan di motor satu silinder, bahkan multi silinder.
Buat perbandingan, bisa bandingkan dengan skema motor injeksi Honda saat ini yaitu PGM-FI yang bisa dilihat di gambar di bawah:
Namun sepertinya sistem PGM-FI enggak akan dilengserkan seandainya Honda berhasil membuat motor dengan sistem direct injection.
Sebab memindahkan injektor dari intake langsung ke ruang bakar semudah geser komponen ya.
Tentunya hal ini akan membuat Honda melakukan remap ECM agar bensin yang disemprotkan bisa sesuai dengan udara yang masuk ke ruang bakar.
Hal ini juga berpengaruh dengan sensor-sensor yang tentunya akan diperbarui lagi mekanismenya.
Baca Juga: Muncul Tanda Seperti Ini, Berarti Injektor Motor Kalian Harus Diganti
Efeknya tentu Honda harus merombak ulang dengan riset baru yang memakan waktu dan biaya tidak sedikit.
Untuk saat ini, memang belum ketahuan sistem injeksi langsung ini akan digunakan di motor apa.
Namun rumor yang beredar, sistem ini akan dipasang di Honda Africa Twin model baru nanti.
Nah jadi muncul pertanyaan, kenapa sih sistem injeksi langsung ini enggak umum di motor dan mobil bermesin bensin?
Hal ini dikarenakan karakter bahan bakar bensin jika disemprotkan langsung dan akan mengacaukan campuran bensin dan udara yang berada di ruang bakar.
Oleh karena itu untuk sistem direct injection harus menggunakan injektor yang bisa menyemprotkan partikel bensin lebih halus agar lebih mudah menguap.
Jika menggunakan injektor biasa, efeknya bukannya terbakar bensin malah tersapu oleh ring piston dan bisa bercampur dengan oli ke crackshaft.
Selain itu sistem direct injection punya kekurangan lebih mudah terjadi penumpukan kerak karbon jika pembakaran tidak sempurna.
Namun dengan perkembangan teknologi sekarang, bukan hal yang tidak mungkin kalau banyak motor nanti akan pakai sistem direct injection.
Kita tunggu saja kelanjutannya nanti, apakah sistem ini akan lebih populer dari PGM-FI yang sudah identik dengan motor injeksi Honda?