GridOto.com - Pemerintah tengah bersiap melaksanakan tatanan kenormalan baru atau new normal di sejumlah wilayah.
Menanggapi hal ini Indonesia Traffic Watch (ITW) mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus pada persiapan pelaksanaan new normal, tetapi juga harus disertai persiapan pelayanan di bidang tranpsortasi angkutan umum.
"Maka konsep new normal tidak hanya indah di atas kertas, tetapi juga jangan menabrak realitas dilapangan," kata Edison Siahaan, Ketua Presidium ITW saat dihubungi GridOto.com, Senin (1/6/2020).
Ia mendorong pemerintah dan semua pihak yang memiliki tugas pokok dan fungsi dibidang lalu lintas supaya siap menjelang penerapan new normal atau tata kehidupan baru dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hadapi New Normal, Pengamat Transportasi: Emang Bisa Physical Distancing di Dalam Angkutan Umum
Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diantisipasi karena potensi menimbulkan permasalahan saat penerapan new normal dilakukan.
Misalnya, lanjut dia, saat new normal tetap berlaku aturan protokol kesehatan. Bahkan pendisplinan pada protokol kesehatan saat new normal lebih ditingkatkan, agar saat menjalankan aktivitas tetap sehat dan terhindar dari penularan virus Corona.
"Tentu tidak terkecuali ketika menggunakan kendaraan angkutan umum, jaga jarak, tidak kontak langsung harus ditaati sebagai bagian dari protokol kesehatan," ucapnya.
Menurut Edison, pemerintah harus memastikan jumlah angkutan transportasi umum sudah cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat saat memasuki new normal.
Baca Juga: Apa Kabar Penerapan Jalan Berbayar Elektronik di Jakarta? Ini Kata Indonesia Traffic Watch (ITW)
Sekadar tahu, rencananya DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo akan menjadi 4 provinsi pertama yang menerapkan protokol new normal.
Transportasi umum menjadi salah satu sektor yang dipertanyakan banyak pihak dalam pelaksanaan new normal.
Pasalnya, dengan mulai kembali meningkatnya aktifitas perkantoran, kebutuhan akan transportasi umum juga diyakini akan naik.