GridOto.com - Meski sudah ada lampu sein, tak jarang ditemui pengendara motor yang menggunakan isyarat lain ketika hendak berbelok atau mengubah arah.
Isyarat selain lampu sein ini biasanya menggunakan tangan atau bahkan kaki yang bertujuan untuk memberi tahu pengendara di belakang.
Lantas, apakah perilaku berkendara seperti itu bisa dikategorikan aman jika dilihat dari sisi safety-nya?
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia(SDCI) menjelaskan, bahwa hampir pasti pengendara yang mengubah arah atau berbelok menggunakan anggota tubuh, termasuk ketegori agressive rider.
Baca Juga: Street Manners: Inilah 2 Metode Memutar Setir Mobil yang Benar
"Motor kan sudah dilengkapi lampu sein ketika hendak mengubah arah, pergunakan sesuai dengan peruntukannya, lampu sein sudah lebih dari cukup untuk berkomunikasi," kata Sony kepada GridOto.com, Minggu (31/5/2020).
Menurutnya, secara keselamatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengendara saat riding.
"Anggota tubuh tidak boleh keluar dari lebar stang motor, itu kenapa fungsi dari jalu stang motor beroda (berputar), artinya ketika jatuh, stang motor tidak terkunci di aspal, yang bisa membuat lebih fatal. Itu kenapa jalu motor haram untuk diganti," imbuhnya.
Lebih lanjut Sony juga memaparkan, kedua tangan wajib stand by di handgrip untuk mengatur arah, serta menjaga keseimbangan motor.
Baca Juga: Street Manners: Sesuaikan APD Sebelum Berkendara Naik Motor Ketika Hujan
Terkait memberikan isyarat mengubah arah menggunakan kaki yang kerap terjadi di masyarakat, ia menilai tidak perlu karena bisa memengaruhi keseimbangan saat berkendara.
"Kaki wajib ada di dek bawah untuk menjaga center of gravity motor, sehingga tidak mudah oleng," pungkas Sony.