GridOto.com - Suzuki Jimny selalu menjadi perbincangan hangat dalam dunia otomotif.
Terkenal punya mesin bandel dan enak diajak off-road, jadi alasan SUV mungil ini digemari penggemar otomotif Tanah Air maupun internasional.
Bahkan saat peluncuran Suzuki Jimny generasi keempat (JB74), banyak yang antusias untuk bisa memilikinya meskipun harganya selangit bahkan sampai inden bertahun-tahun.
Beberapa waktu lalu mobil ini dikabarkan harganya sudah tembus Rp 370 jutaan, namun buat yang kebelet pingin punya Suzuki Jimny tapi budgetnya belum sampai, kembarannya satu ini bisa dilirik sob.
Baca Juga: Modal Rp 2 Jutaan Sudah Bisa Bawa 'Suzuki Jimny' JB74 ini, Enggak Perlu Inden Sob!
Dari tampilannya, Chock G1 ini lebih mirip Suzuki Jimny generasi ketiga alias Jimny JB43.
Tengok saja garis desain bodinya, mulai dari bagian depan hingga belakang mobil China ini sama persis dengan mini SUV yang juga dikenal dengan Jimny Wide tersebut.
Perbedaan eksteriornya terletak di bagian fascia depannya yang dihiasi headlamp bulat dan bumper depan plastik bewarna hitam.
Lanjut ke samping, perbedaan Chock G1 dengan Jimny Wide terllhitat pada bagian overvendernya.
Baca Juga: Sudah Bosan di Darat, Suzuki Jimny Ini Diubah Jadi Perahu, Penggeraknya Pakai Mesin Jet!
Jika pada Suzuki Jimny warnanya sama dengan cat bodi, kalau di Chock G1 overvendernya bewarna hitam.
Masuk ke bagian kabin, interior Chock G1 ternyata berbeda jauh dengan Jimny Wide.
Pada SUV China ini, tuas transmisinya berada di bagian dasbor dan terletak di antara kisi-kisi AC.
Jika dilihat-lihat, kok mirip seperti wajah manusia berhidung panjang ya?
Begeser ke kiri, ternyata Chock G1 sudah dilengkapi panel instrumen digital lo.
Baca Juga: Suzuki Jimny Baru Pasang Tenda di Atap, Siap Diajak Berpetualang
Beralih ke bagian jantung pacu, ada keistimewaan yang tidak kita dapatkan di Suzuki Jimny JB43.
Jika di Suzuki Jimny masih menggunakan mesin bensin konvensional, Chock G1 ini rupanya menggunakan penggerak motor elektrik.
Melansir dari carnewschina.com, Chock G1 ini dibanderol mulai 44.800-51.800 yuan atau setara Rp 91,9 jutaan-Rp 106,3 jutaan (1 yuan = Rp 2.053,22 per 31 Mei 2020).
Tertarik sob?