GridOto.com - Nissan Global kembali menyatakan penutupan pabrik mereka di Indonesia sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan transformasi mereka.
Makoto Uchida selaku CEO Nissan Motor Co., Ltd, mengatakan dalam siaran resminya, penutupan tersebut merupakan salah satu langkah mereka untuk mengurangi pengeluaran hingga 300 miliar yen atau sekitar Rp 40,7 miliar (1 yen = Rp 135,9 per 30/5/2020).
Meskipun begitu, Nissan tidak berniat untuk mundur dari program balap mobil listrik Formula E yang sedang mereka ikuti saat ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tomasso Volpe, selaku Direktur Motorsports Global Nissan menyusul pengumuman tersebut.
Baca Juga: Nissan Bakal Tutup Pabriknya di Indonesia, Fokus Rakit Mobil di Thailand untuk Pasar Asia Tenggara
“Nissan berkomitmen untuk berkompetisi di Formula E selama 3 musim saat kami memulai keikutsertaan kami di awal musim ke-5 (akhir tahun 2018 lalu),” ujar Tomasso dikutip GridOto.com dari the-race.com (30/5/2020).
Ia mengatakan bahwa program restrukturisasi tersebut tidak akan berpengaruh pada komitmen mereka di ajang balap mobil listrik formula tersebut.
Bahkan, ia mengaku bahwa Nissan bisa saja melanjutkan keikutsertaan mereka saat kontrak 3 musim tersebut habis.
Keberlangsungan aktivitas balap Nissan di Formula E sebenarnya sangat masuk akal.
Terutama jika kita menilik kembali langkah-langkah yang telah dicanangkan Nissan untuk program transformasi 4 tahun mereka,
Pasalnya, salah satu langkah tersebut adalah memperbanyak lini produk mobil listrik mereka selama 4 tahun ke depan.
Diantaranya dengan meluncurkan 6 mobil terelektrifikasi baru, tepatnya 2 mobil listrik murni atau EV dan 4 mobil berteknologi e-POWER.
“Kami ingin menunjukkan kemampuan kami di atas lintasan balap, sesuai dengan apa yang kami telah capai di jalanan sebagai salah satu pionir di lingkup EV,” pungkas Tomasso.