Menyongsong Fase New Normal, Yamaha Prediksi Ada 2 Perubahan Pola Perilaku Konsumen, Apa Saja?

Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 29 Mei 2020 | 20:00 WIB

Yamaha memprediksi adanya 2 perubahan pada pola perilaku konsumen memasuki fase New Normal nanti. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Yamaha memprediksi ada dua perubahan pola perilaku konsumen pada fase ‘New Normal’, yang rencananya akan diberlakukan pemerintah pada Juli 2020 nanti.

Hal tersebut diutarakan oleh Antonius Widiantoro, selaku Public Relations Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

“Yang pasti saat ini pola konsumen mulai berubah, termasuk juga ke pola pelayanan di dealer, baik itu penjualan maupun after sales. ujar Antonius kepada GridOto.com, Jumat (29/5/2020)

Ia menjelaskan, perubahan pola perilaku yang akan ditunjukkan konsumen pada fase New Normal nanti lebih kepada lanjutan dari yang telah terjadi pada beberapa bulan belakangan ini.

Baca Juga: Suzuki Perkuat Kombinasi Layanan Digital dan Konvensional Untuk Menghadapi Fase ‘New Normal'

Misalnya, tren penjualan yang semakin bergeser ke arah digital ataupun proses penjualan tanpa kontak fisik (contactless) lainnya.

“Karena konsumen saat ini sudah banyak yang melakukan pembelian secara online dan juga by phone ke dealer, yang kemudian di follow up secara aktif oleh dealer tersebut,” ujar pria yang akrab disapa Anton tersebut.

Thio Pahlevi
Motor penunjang fasilitas SKY atau Servis Kunjung Yamaha

Sedangkan dari segi aftersales, ia memprediksi bahwa layanan home service yang dimiliki Yamaha akan semakin diminati di fase New Normal nanti.

Pemesanan layanan bernama Service Kunjung Yamaha atau SKY itu pun diprediksi tidak hanya dilakukan oleh mereka yang ingin servis motor di rumah, tapi juga di perkantoran.

Baca Juga: New Normal Sudah Sebentar Lagi, Mitsubishi Pilih ‘Wait and See’ Sebelum Ambil Strategi

“Setelah penerapan New Normal, konsumen akan tetap datang ke bengkel resmi, tapi mungkin lebih ke servis besar, atau penggantian spare part yang memerlukan peralatan khusus,” ujarnya.

Intinya, dealer akan tetap mempunyai peran dalam pelayanan konsumen, namun dengan kapasitas yang berbeda, serta dengan tetap menerapkan SOP pencegahan Covid-19.

“Karena yang pasti, keamanan dan kesehatan konsumen dan karyawan adalah yang utama,” pungkas Anton.