Ini yang Bikin Uji Helm Standar FIM Lebih Sulit dari SNELL dan ECE, Tes Ini Bikin Pabrikan Garuk-garuk Kepala!

Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 29 Mei 2020 | 19:25 WIB

Ilustrasi helm dengan standar FIM. Karena diperuntukkan bagi balap motor, tes standar FIM untuk helm lebih sulit dibandingkan SNELL, ECE, ataupun SNI (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - FIM Racing Homologation Program (FRHP) merupakan standar baru yang dibuat FIM untuk helm motor.

Sebagai standar yang dibuat oleh lembaga yang menaungi balap motor di seluruh dunia, tes untuk FRHP atau standar FIM tentunya jauh lebih ketat.

“Dibandingkan standar SNI, ECE, SNELL, atau JIS, standar FIM itu ketat sekali, ibaratnya harus dapat nilai 90 atau 95 kalau mau lulus,” ujar Johanes Cokrodiharjo selaku Technical Support PT NHK Indonesia kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, manajemen energi, atau kemampuan helm menyerap benturan saat terjadi kecelakaan untuk gampangnya, merupakan hal yang menjadi momok utama dalam pengetesan FIM.

Baca Juga: Penasaran Sama Kualitas Helem Arai KW? Ini Video Saat Helm Ini Diuji Bareng Versi Orinya

Pasalnya, metode pengetesan yang dilakukan oleh FIM jauh lebih ekstrem dibandingkan standar-standar yang sudah ada.

“Contohnya, kalau di pengetesan ECE helm itu dijatuhkan dari ketinggian 2,2 meter, untuk standar FIM itu ketinggiannya 4,8 meter, setara ruko dua lantai,” ujar pria yang akrab disapa pak Jo itu.

Selain itu, sensor yang digunakan dalam standar FIM juga lebih lengkap dan lebih canggih.

Salah satu yang baru adalah tes dengan sensor BRIC atau Brain Injury Criteria, yang menghitung kemungkinan terjadinya cedera pada otak rider ketika terjadi kecelakaan.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Banderol Helm Retro Buat Motor Bisa Melambung Tinggi

“Itu tes yang paling menarik sekaligus yang paling susah, karena kami harus merancang helm dengan manajemen energi yang sangat baik di seluruh bagian helm,” ungkap Jo.

Ia menerangkan lebih lanjut, ada 36 titik pengetesan BRIC pada sebuah helm, dan FIM akan menggugurkan helm yang tidak lolos pengetesan tersebut meskipun hanya pada satu titik.

frhp.org
NHK GP-R Tech merupakan salah satu helm dalam negeri yang sudah mengantongi standar FIM.

“Karena saat terjadi kecelakaan, pembalap kan gak bisa milih mereka mau jatuh dengan kepala bagian mana,” tukasnya.

Namun, pengetesan yang ketat tersebut pastinya akan menghasilkan helm yang lebih aman juga.

Baca Juga: AGV Jual Replika Helm Valentino Rossi yang Digunakan Pada Grand Prix Sepang 2003, Segini Harganya

Jo pun sudah melihat sendiri seberapa besar kemampuan helm dengan standar FIM untuk melindungi rider saat kecelakaan.

Hal tersebut ia alami selama masa pengetesan, di mana NHK memberikan helm GP R Tech berstandar FIM untuk para pembalap motor bebek.

“Dari hasil survei kami, sedikit sekali pembalap yang mengeluh pusing setelah mengalami kecelakaan, bahkan yang mengalami benturan keras ke kepala sekalipun,” pungkas Jo.