GridOto.com- Jika melihat kilas balik tahun 90-an, terlihat harga mobil baru saat itu di angka puluhan juta rupiah saja.
Bandingkan dengan harga mobil baru tipe yang sama saat ini yang di angka ratusan jura rupiah.
Sepintas, terlihat harga mobil zaman old itu 'murah' dibanding dengan mobil zaman sekarang.
Tapi apakah asumsi ini benar.
Baca Juga: Otojadul: Bisa Bikin Merek Sesuka Hati, Ternyata Produk Mocin Banyak Berasal dari Sini
Jika kita menggunakan ukuran atau parameter rupiah, maka, benar harga mobil sekarang angkanya sangat fantastis.
Sebagai contoh, Toyota Kijang Super Chasis Panjang tahun 1991, harga versi termahal saat itu Rp 24,5 juta.
Bandingkan dengan Kijang Innova Diesel Venturer (versi termahal) dijual Rp 443,8 juta.
Artinya jika dibanding dengan harga 29 tahun lalu, kenaikan harga Kijang sudah sekitar 18 kali. Luar biasa!
Namun, jika menggunakan ukuran yang lebih stabil misalkan emas, apakah harga 29 tahun lalu dengan harga sekarang lebih mahal.
Yuk kita hitung!
Pada tahun 1991 berdasarkan situs glodprice harga pasaran emas 24 karat kala itu sebesar Rp 22.050 per gram.
Artinya dengan harga Kijang Super versi termahal yakni Rp 24,5 juta itu setara dengan 1.111 kg.
Lantas bandingkan dengan harga Kijang Innova Venturer versi termahal seharga Rp 443,8 juta.
Sementara harga per hari ini emas 24 karat berdasarkan situs Antam adalah Rp 930.000 per gram.
Dengan begitu, harga sebuah Kijang Innova Venturer bisa ditebus dengan 477,2 gram.
Jadi jika menggunakan ukuran emas, harga Kijang Innova Venturer versi termahal hanya sekitar 40 persen dari harga Kijang Super termahal tahun 1991.
Jadi, sebenarnya jika menggunakan parameter emas, harga mobil sekarang jauh lebih murah.