GridOto.com - Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Denpasar, Bali terhitung sudah memasuki hari kesepuluh, Senin (25/05/2020).
Kendati demikian, jumlah pengendara yang diminta putar balik oleh petugas di delpan titik penjagaan justru mengalami peningkatan.
Para pengendara tersebut diminta putar balik lantaran tak membawa surat keterangan dan tanpa adanya tujuan yang jelas ke Kota Denpasar.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, pihakya sangat menyayangkan terjadinya peningkatan jumlah pengendara yang diminta putar balik.
"Padahal sudah lama penerapannya. Kan sudah disosialisasikan, termasuk lewat media sosial, kalau datang ke Denpasar harus dengan tujuan jelas. Termasuk membawa surat keterangan. Ini memandakan banyak yang belum sadar," ujar Dewa Rai, Senin (25/05/2020), dilansir dari Tribun-bali.com.
Menurut Dewa Rai, PKM ini bukan untuk kepentingan pemerintah, namun demi kebaikan bersama dalam memutus rantau penyebaran Covid-19.
"Ini langkah yang kami coba ambil. Coba nanti kalau kasusnya meningkat lagi, pasti kami yang kena lagi. Dibilang tidak melakukan apap-apa," ujar Dewa Rai.
Diketahui, peningkatan tersebut sudah terjadi sejak Jumat (22/05/2020) dengan 666 pengendara diminta putar balik, hampir dua kali lipat dibandingkan pada Kamis (21/05/2020) yang hanya 381 orang.
Baca Juga: PSBB Kota Palangkaraya Berakhir Saat Lebaran, Penjagaan Perbatasan Jadi Longgar? Begini Kata Dishub
Peningkatan angka tersebut berlanjut pada Sabtu (23/05/2020) di mana tercatat sebanyak 741 pengendara diminta balik arah.
Kemudian pada Minggu (24/05/2020) kemarin, angka tersebut melonjak menjadi 1.049 pengendara.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Hari Kesepuluh PKM, Warga Tanpa Tujuan Masuk ke Denpasar Makin Meningkat, Ini Penjelasan Pemkot