Perusahaan Rental Mobil Hertz Bangkrut ‘Digilas’ Pandemi Covid-19, Industri Otomotif Kena Getahnya Karena Ini

Muhammad Rizqi Pradana - Minggu, 24 Mei 2020 | 21:35 WIB

Perusahaan rental mobil Hertz mengajukan bangkrut, industri otomotif kena getahnya karena dua hal ini! (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Hertz, perusahaan raksasa rental mobil asal Amerika Serikat, telah mengajukan permohonan pailit atau bangkrut di negara asalnya dan Kanada, Jum’at malam lalu (22/5/2020).

Langkah tersebut merupakan imbas langsung dari pandemi Covid-19 atau virus Corona pada perusahaan tersebut.

Pasalnya, nyaris dua pertiga dari total laba yang dicatatkan oleh Hertz berasal dari lokasi rental mobil di berbagai bandara.

Padahal perjalanan menggunakan transportasi udara tengah mengalami penurunan yang tajam akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jumlah Orderan Anjlok, Lebaran Kali Ini Pengusaha Rental Mobil Merana

“Dampak yang signifikan dari pandemi Covid-19 terhadap permintaan bepergian membuat perusahaan kami mengalami penurunan laba dan jumlah booking yang sangat tiba-tiba ” jelas pernyataan resmi Hertz yang dikutip GridOto.com dari Hertz.com (22/5/2020).

Dalam pernyataan resmi tersebut juga, Hertz menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk mencoba melawan dampak tersebut.

Meskipun begitu, mereka masih tidak yakin kapan keadaan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 bisa berangsur pulih.

“Kami masih ragu kapan pemasukan kami bisa kembali normal maupun kapan pasar mobil bekas dapat kembali beroperasi secara penuh, itulah alasan kami mengambil langkah tersebut (mengajukan permohonan pailit),” lanjut isi pernyataan tersebut lagi.

Baca Juga: Mudik Lokal Tidak 'Dilarang', Pengusaha Rental Mobil Jadi Dulang Rezeki Atau Tetap Gigit Jari?

Sebagai salah satu langkah untuk menanggulangi dampak dari pandemi global tersebut, Hertz menyatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pembelian mobil baru sepanjang tahun ini.

Tidak hanya itu, Hertz juga menjual sebanyak 41 ribu unit mobil dari fleet mereka di Amerika Serikat dan 13 ribu unit mobil dari fleet mereka di Eropa di pasar mobil bekas masing-masing.

Dua langkah tersebut membuat  pengajuan pailit yang dilakukan Hertz juga berpengaruh terhadap industri otomotif terutama para produsen mobil.

Pertama, perusahaan rental mobil adalah salah satu pembeli kendaraan roda empat baru dalam jumlah terbesar.

Baca Juga: Korban Oknum Polisi yang Gelapkan Mobil Rental Bertambah Jadi 12 Orang, Mulai dari Toyota Avanza Sampai Mitsubishi Pajero Disikat

Menurut data dari Cox Automotive, perusahaan konglomerasi otomotif, perusahaan rental mobil mencatatkan pembelian sebesar 1,7 juta unit, atau kurang lebih 10 persen dari total pembelian mobil baru di Amerika Serikat tahun lalu.

“Sedangkan jumlah fleet sales pada Maret 2020 turun sejumlah 27,6 persen dibandingkan tahun lalu, dan penurunan tersebut dipimpin oleh unit mobil rental di angka 34 persen,” tulis Cox Automotive dikutip GridOto.com dari laman resmi mereka, coxautoinc.com (9/4/2020).

Kedua, “serbuan” mobil mantan unit rental Hertz akan membuat harga mobil bekas mengalami penurunan akibat bertambahnya stok.

Hal tersebut akan membuat para pabrikan mobil kesulitan untuk menjual mobil baru, apalagi banyak pembeli potensial mereka juga sedang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.