GridOto.com - Kepastian seri pembuka F1 2020 yang rencananya akan digelar di Austria akan diputuskan minggu terakhir Mei 2020.
Pihak F1 dan promotor F1 Austria telah mengajukan proposal ke pemerintah Austria dan tinggal menunggu untuk persetujuan menggelar balapan back-to-back pada awal hingga pertengahan Juli.
Dikutip dari Grandprix.com, Penasihat Tim Red Bull, Helmut Marko mengonfirmasi hal ini dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Ostereich.
"Jawabannya harus datang dari pemerintah pada akhir Mei," ujarnya.
Baca Juga: Gagal Jadi Juara di F1 Monaco 2016, Daniel Ricciardo Dihantui Ingatan Buruk Selama 2 Tahun
Ia menambahkan jika sudah diizinkan oleh pemerintah Austria, pihaknya akan segera melakukan persiapan dan penyesuaian untuk dapat menggelar balapan dengan persyaratan keamanan selama Pandemi Covid-19.
Sementara pihak F1 menargetkan dapat menggelar 19 balapan selama sisa musim, Helmut Marko merasa cukup dengan menggelar 10-15 balapan.
"Saya bisa membayangkan bahwa kita akan memiliki sekitar 10 hingga 15 balapan, asalkan dua balapan pembuka dapat dilakukan sesuai rencana di Austria," ujar Marko penuh optimis.
Hal ini karena melihat pertimbangan beberapa negara yang diusulkan pada kalender F1 tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Baca Juga: Presiden FIA Merasa Kritik Soal Pembatalan F1 Australia 2020 Tidak Adil
F1 Amerika misalnya yang mendapat lampu merah setelah pejabat kesehatan, Austin Dr Mark Escott mengatakan kepada surat kabar Amerika Serikat bahwa acara besar akan menjadi "hal terakhir yang akan kita kembalikan" setelah masa pandemi ini.
"Melihat sampai akhir Desember, kami tidak memiliki indikasi bahwa kami akan dapat mengurangi risiko cukup untuk menggelar acara besar," katanya.
Menurut Marko, sudah saatnya untuk dunia kembali pada keadaan semua dengan situasi yang secara bertahap mulai membaik.
"Keselamatan dan kesehatan adalah yang paling penting, tetapi saya percaya ini saatnya untuk kembali ke kehidupan normal, dengan olahraga dan penonton," ucapnya.
Baca Juga: Gawat! GP F1 Inggris Terancam Tidak Digelar, Diganti Dengan F1 Jerman
Ia juga tidak berpikir Formula 1 akan runtuh karena adanya pembatasan global ini.
"Formula 1 akan bertahan. Orang-orang mendambakan olahraga, mereka ingin dihibur, mereka membutuhkan sensasi yang dapat ditawarkan oleh balapan Formula 1," Pungkasnya.