GridOto.com - Masih dalam pekan anniversary ke-70 kejuaraan Dunia Formula 1, kali ini GridOto akan memberikan beberapa fakta menarik mengenai balapan mobil paling canggih di dunia saat ini.
Apa saja?
1. Perlombaan F1 Memiliki Dua Nama
Sebelum dikenal dengan nama Formula 1 dan menjadi kasta tertinggi dalam olahraga motorsport, kejuaraan dunia ini memiliki dua gelar.
Secara resmi ajang balapan ini disebut dengan Grand Prix d'Europe, tetapi karena diadakan di tanah Inggris, maka juga disebut dengan British Grand Prix
Selain itu, tidak seperti saat ini dimana pembuka musim telah dijadwalkan secara pasti untuk dimulai pada bulan Maret, perlombaan pertama F1 berlangsung pada Mei.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-70, Apa Saja yang Berubah dari F1 sejak 1950?
2. Woodcote adalah Tikungan Pertama yang Harus Ditaklukkan Para Pengemudi
Sejak tahun 1952 hingga 2011, Woodcote adalah tikungan terakhir di Sirkuit Silverstone.
Namun pada balap pertama tahun 1950, tikungan ini adalah sudut pertama yang harus ditangani oleh para pembalap dalam sejarah F1.
Dari sana para pembalap akan melakukan enam belokan lainnya yakni Copse, Maggots, Becketts, Chapel, Stowe dan Club sebelum tiba di tikungan terakhir, Abbey.
Pit lane dan starting grid terletak di antara Abbey dan Woodcote, dengan mobil-mobil mengantre untuk start dalam formasi 4-3-4.
Baca Juga: Ternyata Huruf 'N' dan 'E' di Mobil Balap F1 Memiliki Arti Penting, Bukan Logo Sponsor!
3. Kehadiran Tamu Agung Sebagai Penonton
Pada F1 1950, diperkirakan ada sekitar 120.000 penonton yang menyaksikan perlombaan itu.
Namun yang paling penting adalah kehadiran keluarga kerajaan, yakni Yang Mulia Raja George VI, Ratu Elizabeth, Puteri Margaret dan tamu Lord and Lady Mountbatten yang menyaksikan balapan dari royal box.
Baca Juga: Resmi: Tinggalkan Renault, Daniel Ricciardo Gabung McLaren di F1 2021
4. Seorang Pangeran Thailand dan Baron Swiss Turut Terlibat dalam Balapan
Diantara 21 pembalap yang berlaga, ada anggota kerajaan Thailand yakni Pangeran Birabongse Bhanudej Bhanubandh (lebih dikenal sebagai Pangeran Bira atau B. Bira) di lintasan.
Bira merupakan satu-satunya pembalap Thailand yang berkompetisi di F1, hingga Alex Albon yang memulai debut pada 2019 lalu.
Tidak hanya itu, Baron Emmanuel 'Toulo' de Graffenried, pembalap Swiss yang d memenangkan edisi 1949 Grand Prix Inggris di era kejuaraan pra-dunia.
5. The Three Fs, Para Pembalap Favorit
Guiseppe 'Nino' Farina, Luigi Fagioli dan Juan Manuel Fangio, yang dikenal dengan sebutan 'The Three Fs' merupakan nama terbesar kala itu.
Ketiganya memenuhi syarat mobil merah tua mereka di tiga slot grid teratas. Setelah 70 putaran dan hampir dua dan seperempat jam balap, Farina dan Fagioli menduduki posisi satu dan dua.
Namun sayangnya, Fangio tidak bisa menduduki juara ketika karena kalah dari pembalap Inggris, Reg Parnell.
6. Usia Rata-rata Para Pembalap adalah 39
Berbeda dengan saat ini yang banyak diisi oleh pembalap muda, usia para pembalap saat itu adalah 39.
Bahkan 3 dari 21 pembalap berusia 50-an, yakni Luigi Fagioli (51), Louis Chiron (50), dan Philippe Etancelin (53).
The baby of field, atau pembalap paling muda yakni Geoffrey Crossley, berusia 29 tahun, 12 tahun lebih tua saat Max Verstappen mulai bergabung pada F1 pada 2015 lalu.
Baca Juga: Ini Prediksi Nasib Sebastian Vettel Setelah Pisah dari Tim Ferrari
7. Seorang Musisi Jazz Ikut Balapan dan Selesai di Urutan Ke-11
Seorang musisi jazz terkenal di Inggris, Johny Claes merupakan seorang pemain tromper dan pemimpin band yang sukses di Inggris.
Ia turut terlibat dalam F1 pertama dan berhasil mencapai finish pada urutan ke-11
8. Stirling Moss Berada di Urutan kedua dalam Lomba Pendukung
Baca Juga: Inggris Gelar Dua Balapan F1, Salah Satunya untuk Menghormati Legenda F1 Stirling Moss?
Sebelum memenangkan F1 Inggris pada tahun 1955 dan 1957, Legenda F1 Stirling Moss yang saat itu berusia 20 ternyata muncul dalam balapan pendukung 500cc.
Sayangnya ia harus puas berada di posisi kedua setelah Cooper-JAP yang dikendarainya mengalami kegagalan piston di tikungan terakhir.