GridOto.com - Accu atau aki motor maupun mobil, secara umum dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu aki basah dan kering.
Ciri aki basah atau konvensional, terlihat dari kontainer atau bodi aki yang transparan dan terlihat air akinya.
Namun yang aneh, aki maintenance free atau kering justru tetap berisi cairan seperti pada jenis aki basah.
Terus kalau tetap basah, kenapa jenis baterai tersebut dinamakan aki kering?
Baca Juga: Ini Akibat Jika Aki Basah Sampai Kekurangan Air Aki, Rutin Dicek Ya
"Semua jenis aki memang ada cairannya, karena semua baterai bisa generate arus atau setrum saat komponen dalam aki terendam cairan elektrolit atau air aki ini, jadi air aki tetap dibutuhkan aki kering," ujar Boenjamin Sendjaja, selaku Product Development Dept. Head PT Sole Central Agency Indoparts, Jumat (16/5/2020).
Menurutnya, penyebutan aki kering juga karena warna kontainernya yang tidak transparan seperti aki basah.
"Jadi aki kering sebenarnya juga basah dalamnya, tapi karena aki jenis ini kontainernya warnanya hitam jadi gak kelihatan airnya dari luar, seperti aki basah yang transparan," sebutnya saat acara Ngobrol Virtual (Ngovi) dengan tema Aki dan Perawatannya di masa WFH/PSBB.
Boenjamin juga mengungkapkan, penyebutan aki kering karena cairan di dalam kontainer lebih menyerap dibanding jenis yang konvensional.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Aki Lithium-Ion Lebih Awet dari Aki Kering
"Di dalam aki ada reaksi kimia yang terjadi karena ada plat positif, plat negatif dan air akinya. Cuma jika diperhatikan lagi, jika kita tuang airnya ke kontainer, pada aki kering airnya tidak menggenang karena terserap di separator yang berada di antara plat positif dan negatif," jelasnya.
Sedangkan aki basah, separatornya tidak mampu menyerap air lebih banyak dibanding aki kering sehingga terlihat tergenang.
"Apalagi kontainernya ini bening jadi bisa terlihat posisi airnya," tutup Boenjamin.