GridOto.com - Ada beberapa jenis sistem penggerak di mobil, seperti penggerak depan (Front Wheel Drive, FWD), penggerak belakang (Rear Wheel Drive, RWD), penggerak empat roda part-time (Part-time Four Wheel Drive, 4WD), full time 4WD, dan penggerak empat roda permanen (All Wheel Drive, AWD).
Masing-masing sistem penggerak di mobil ini (RWD, FWD, 4WD, dan AWD) memiliki plus dan minus serta karakter pengendalian tersendiri.
Sistem penggerak di mobil ini ini juga bisa mempengaruhi efisisensi bahan bakar dan performa.
Biar paham, begini penjelasan mengenai sistem penggerak RWD, FWD, 4WD, dan AWD di mobil.
Baca Juga: Apakah Sistem Penggerak Roda Truk Sama dengan Punya Mobil Biasa?
1. Front Wheel Drive (FWD)
FWD adalah mobil dengan penggerak dua roda yang menggunakan roda depan sebagai penggeraknya.
Sistem penggerak roda depan (FWD) umumnya dikombinasikan dengan mesin depan yang posisinya melintang.
Mobil mesin depan dengan penggerak depan kerap disebut dengan kode FF alias Front Engine, Front Wheel Drive.
Hampir semua jenis mobil menggunakannya, mulai dari city car, hatchback, sedan kecil sampai besar, SUV dan MPV.
Sebagian contohnya adalah Honda Jazz, Suzuki Baleno, Mitsubishi Xpander, dan Nissan Livina.
Baca Juga: Sistem Penggerak Mobil Listrik vs Mobil Mesin Bakar, Apa Bedanya?
Perpaduan ini mampu membuat mesin bekerja lebih efisien.
Hal ini diperoleh berkat minimnya tingkat gesekan yang terjadi lantaran komponen yang digunakan lebih sedikit.
Konfigurasi ini tak menggunakan as kopel untuk menyalurkan tenaga seperti pada penggerak belakang.
Kombinasi mesin depanpenggerak depan semakin efisien dengan peletakan mesin melintang karena garis sumbu putaran roda sudah sejajar dengan garis sumbu putaran mesin.
Artinya gigi akhir hanya berfungsi sebagai gigi reduksi, bukan pengubah arah garis sumbu seperti di penggerak belakang.
Baca Juga: AllGrip Pro, Sistem Penggerak 4WD Suzuki Jimny yang Baru Dirilis
Kelemahan konfigurasi ini ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan, yaitu sebagai roda penggerak, sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan.
Tak heran bila karakter pengendalian mobil jenis ini pun menjadi berbeda.
Gejala understeer atau nyelonong menjadi ciri khas mobil berpenggerak depan.
Hal itu disebabkan bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.
Baca Juga: Bukan AWD Biasa, Begini Sistem Penggerak quattro Audi Q8 Bekerja
2. Rear Wheel Drive (RWD)
RWD maksudnya adalah mobil dengan penggerak dua roda yang menggunakan roda belakang sebagai penggeraknya.
Sistem penggerak roda depan (FWD) bisa dikombinasikan dengan mesin depan (FR: Front Engine, Rear Wheel Drive), mesin tengah (MR: Mid-Engine, Rear Wheel Drive), dan mesin belakang (RR: Rear Engine, Rear Wheel Drive).
Masing-masing kombinasi mesin-penggerak ini memberikan karakter pengendalian yang berbeda-beda.
Mobil mesin depan dengan gerak roda belakang (FR) di Indonesia contohnya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Wuling Confero.
Sistem penggerak belakang pun mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
Baca Juga: Sistem Penggerak Roda di Mitsubishi Outlander PHEV, Canggih Juga
Selain itu, posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.
Kelebihan lain dari konfigurasi ini adalah karakter yang dihasilkan cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
Itu sebabnya pilihan ini masih digunakan mobil-mobil mewah yang mengutamakan kenyamanan dan kehalusan.
Kelemahannya efisiensi mesin sulit didapat, bila tenaga mesin paspasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
Mesin depanpenggerak belakang juga membuat kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.
Namun, gejala oversteer cukup mudah terjadi saat menikung.
Baca Juga: Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza Baru, Gerak Roda Belakang atau Depan?
3. All-Wheel Drive (AWD) dan Four Wheel Drive (4WD)
Nah, kalau AWD dan 4WD kita bahas dalam satu bagian saja ya.
Soalnya kedua sistem ini berarti keempat roda mobil bisa bergerak semua.
Sistem 4WD sendiri dibagi menjadi, Part Time 4WD, Full time 4WD, dan All Wheel Drive (AWD).
Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai dengan kebutuhan.
Kalau Full Time 4WD tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.
Baca Juga: Potensi Kerusakan Pada Sistem Penggerak Dua Roda
Pada AWD saat mobil berjalan semua roda mobil selalu bergerak dan tidak bisa diubah menjadi 2WD atau 4H dan 4L.
Kelebihan AWD traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin, dan jika satu roda selip, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil.
Distribusi tenaga di roda mobil AWD diatur oleh differential tengah (center differential) dan komputer tergantung kondisi yang dihadapi.
Distribusi tenaga yang disalurkan differential tengah berbeda-beda tergantung kondisi berkendara.
Misalnya pada kondisi normal distribusi torsinya 40:60 antara roda depan dan belakang.
Namun, komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga di roda depan hingga 60 persen atau hingga 80 persen di roda belakang.
Kehadiran sistem AWD ini memberikan stablitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.