GridOto.com - Sebagai daerah dengan salah satu jumlah penduduk dan buying power tertinggi di Indonesia, tidak heran jika DKI Jakarta menjadi penyumbang penjualan terbanyak bagi kebanyakan pabrikan mobil.
Termasuk untuk PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yang nyaris sepertiga penjualannya datang dari wilayah Ibu Kota Negara Indonesia tersebut.
Namun Hendrayadi Lastiyoso, selaku Marketing and CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) mengatakan, torehan tersebut terpantau menurun.
“Penjualan dari Jakarta adalah 30 persen dari total penjualan kami pada kuartal 1 lalu, tapi sekarang hanya 26 persen,” ujarnya pada conference call, pada Kamis (14/05/2020).
Ia mengatakan, pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta yang dimulai dua bulan lalu merupakan salah satu alasan terbesar dari penurunan tersebut.
Pasalnya, para tenaga penjual mereka kini tidak bisa melakukan aktivitas jual beli seperti biasa.
“Namun penurunan tadi masih bisa ditekan karena kami juga terbantu oleh pembelian melalui platform digital seperti lewat laman web resmi Daihatsu, atau melalui akun media sosial milik para tenaga penjual kami,” ujar pria yang akrab disapa Hendra itu.
Jika DKI Jakarta mencatatkan penurunan kontribusi penjualan, wilayah Sumatera justru mengalami peningkatan.
Alasannya adalah pemberlakuan PSBB yang lebih lambat dibandingkan Jakarta, yang kemudian menjadi penyebab naiknya porsi penjualan mobil Daihatsu di Sumatera.
Hendra merincikan, kontribusi penjualan dari Sumatera kini ada di angka 20 persen, yang tadinya berada di angka 16 persen atau sama seperti Jawa Timur dan Bali.
“Penerapan kebijakan PSBB yang tidak serentak di seluruh Indonesia membuat kami masih bisa mendapatkan banyak kontribusi dari daerah-daerah yang belum menerapkan PSBB,” jelasnya.
Baca Juga: Daihatsu Masih Bersyukur Meskipun Jualan Mobilnya Terjun Bebas April Ini, Kenapa?
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa DKI Jakarta masih bertengger sebagai penyumbang penjualan terbesar untuk Daihatsu di Indonesia.
“Dari pengamatan saya peringkat kontribusinya masih sama, DKI Jakarta masih yang tertinggi lalu diikuti oleh Jawa Timur dan sebagainya,” tukas Hendra.
Lebih rinci lagi, ia mengatakan komposisinya adalah DKI Jakarta di peringkat pertama, kemudian Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, lalu Kalimantan dan seterusnya.