GridOto.com - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengatakan masa depan Andrea Dovizioso akan sangat bergantung pada finansial tim.
Nasib pembalap asal Italia itu bersama Ducati memang masih jadi tanda tanya.
Kabarnya, Andrea Dovizioso meminta bayaran lebih besar dari kontrak sebelumnya.
Tetapi, keadaan yang tidak pasti akibat pandemi virus Corona (Covid-19), membuat pemasukan Ducati sangat terganggu dan membuat finansial mereka tak stabil.
Baca Juga: Manajer Tim Suzuki, Davide Brivio Setuju Tidak Ada Wild Card, Enggak Ada Gunanya
Pada kontrak saat ini, Andrea Dovizioso diketahui mendapatkan gaji sebesar 6 juta euro atau sekitar Rp 96 miliar per musim (kurs 1 euro senilai Rp 16.063).
Ducati kabarnya tidak bisa menaikkan nilai kontrak Andrea Dovizioso dan justru ingin melakukan pengurangan gaji pada kesepakatan baru.
Paolo Ciabatti menegaskan bahwa Ducati ingin mempertahankan susunan pembalap yang ada saat ini pada tahun depan sebagai opsi terbaik.
"Ada alasan logis. Davide Tardozzi dan Gigi Dall’Igna juga menegaskan kami harus memilih pembalap yang ada di dalam tim sendiri," kata Ciabatti dilansir GridOto.com dari Moto.it.
Baca Juga: Valentino Rossi Dilarang Masuk ke Austria untuk Latihan Bersama Yamaha
Ducati sempat menutup pabrik mereka di distrik Borgo Panigale, Bologna, Italia, pada 13 Maret-27 April.
Hal tersebut membuat finansial mereka sedikit terganggu, terlebih Ducati merupakan pabrikan motor besar yang pasarnya tidak terlalu luas.
"Situasi ekonomi telah berubah, jadi kami tak bisa mempertimbangkan kontrak seperti dulu. Kami harus ambil keputusan sesuai dana yang tersedia," jelas Ciabatti.
"Target kami adalah mengikuti balapan dengan rider kami sendiri, tetapi dengan dana berbeda," ujar Ciabatti menambahkan.
Baca Juga: Diincar KTM Bos Suzuki Sarankan Ducati Pertahankan Andrea Dovizioso, Ini Alasannya
Paolo Ciabatti berharap bisa mempertahankan Andrea Dovizioso. Pasalnya, rider 34 tahun itu dapat meningkatkan dan mengendalikan motor Ducati, Desmosedici.
"Kami punya cerita sukses bersama Dovizioso. Dia satu-satunya pembalap yang konsisten bisa menekan Marc Marquez selama tiga tahun terakhir," imbuh Ciabatti.
"Setelah delapan tahun, bakal menyenangkan jika kami bisa melanjutkan kerja sama pada tahun depan," sambung Ciabatti.
"Saya tak melihat ada masalah krusial yang bisa menghentikan kerja sama kami. Tapi, aspek ekonomi kemungkinan besar bisa menjadi kendala," pungkas Ciabatti.