Rangka dan Mesin Identik, Honda Genio dan All New BeAT Irit Kebangetan, Segini Konsumsi Bensinnya

Harry - Kamis, 21 Mei 2020 | 17:00 WIB

Honda Genio punya catatan konsumsi bensin teririt dalam ajang Gridoto Award 2019. (Harry - )

GridOto.com - Enggak bisa dibantah, kalau Honda Genio dan All New Honda BeAT jadi skutik paling irit saat ini sob.

Berdasarkan hasil pengetesan pun demikian, keduanya mengisi daftar teratas 10 motor teririt versi Otomotif TV. Wow bangetkan?

(Baca Juga: Simulasi Kredit Honda Genio CBS ISS, DP Murah Cuma Rp 1 Jutaan, Cicilan Mulai Rp 800 Ribuan!)

Konsumsi bahan bakar keduanya beda-beda tipis sob, Honda Genio tembus 51,3 km/liter, kalau All New Honda BeAT kalah tipis dengan 51 km/liter.

Iritnya kebangetan ya? Ada dua faktor utama yang jadi penyebab kenapa duo skutik ini bisa sebegitu iritnya.

Vedhit/GridOto.com
Frame body eSAF Honda Genio


Faktor pertama karena kedua motor ini mengusung basis yang benar-benar baru, yakni rangka eSAF (enhanced smart architecture frame).

Rangka ini dibuat pakai pelat baja yang dipotong lalu dicetak, kemudian disambung pakai las laser.

(Baca Juga: Honda All New BeAT Irit Banget, Rp 37 Ribu Bisa Ngacir 214 Km!)

Proses pembuatannya persis rangka mobil berjenis monokok nih. Makanya bentuk rangka kedua motor ini mengotak, bukan pipa bulat lagi.

Dibandingkan rangka model pipa, rangka eSAF ini punya bobot sekitar empat kilogram lebih ringan loh.

Test Ride Honda All New BeAT


Faktor kedua karena mesinnya juga baru. Punya konstruksi yang semakin over stroke, karena pakai piston 47 mm dan langkah 63,1 mm.

Bandingkan dengan mesin 110 cc lawas dari Honda, yang punya ukuran piston 50 mm dan langkah 55,1 mm.

(Baca Juga: Bisa Substitusi, Ini Harga Spare Part Fast Moving Honda Genio)

Perubahan ini dilakukan karena Honda ingin membuat mesin ini punya tarikan responsif, namun juga mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

Output mesin terbaru ini sendiri ada diangka 8,87 dk/7.500 rpm dengan torsi mencapai 9,3 Nm/5.500 rpm.

Cuma karena dibuat untuk mengejar putaran bawah yang responsif, tarikan atasnya agak kedodoran, butuh waktu lama mencapai topspeed.