GridOto.com – Sistem gas buang pada mobil bisa juga tersumbat layaknya sistem pernapasan manusia.
Penyebab sistem gas buang yang tersumbat bisa bermacam-macam, mulai dari kerusakan pada catalytic converter, tersumbatnya muffler, hingga kerusakan dinding berlapis pipa knalpot.
Pada mobil yang sistem gas buangnya tersumbat, mobil biasanya akan kehilangan tenaga, namun jalannya mesin akan tetap terasa halus.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi di dalam mesin ketika sistem gas buang mobil tersumbat?
(Baca Juga: Sistem Gas Buang Mobil Juga Bisa Tersumbat Loh, Inilah 3 Penyebabnya)
James D. Halderman, dalam bukunya Automotive Technology: Principles, Diagnosis, and Service, menjelaskan ketika saluran gas buang terhalang, maka gas buang yang keluar dari mesin tidak dapat melewati halangan tersebut dan mulai menumpuk di saluran pembuangan.
Akibatnya, tekanan gas pada saluran gas buang menjadi naik, atau yang sering disebut juga sebagai back pressure.
Dalam waktu yang singkat, gas buang pada akhirnya sama sekali tidak dapat meninggalkan silinder pada fase exhaust stroke.
Ini berdampak pada lemahnya tekanan vakum ketika piston memulai intake stroke.
(Baca Juga: Cek Kesehatan Mobil Lewat Hembusan Asap Knalpot, Cukup Pakai Kertas)
Tanpa tekanan vakum yang mencukupi, maka pengisian silinder akan sulit dilakukan, dan akan semakin sulit seiring bertambahnya putaran mesin, yang berdampak pada menurunnya tenaga mesin.
Pada kasus penyumbatan yang parah, mesin mobil sama sekali tidak dapat beroperasi seperti seharusnya, kecuali saat mesin sedang idle.
Fenomena inilah yang juga dimanfaatkan oleh para mekanik untuk mengetahui ada atau tidaknya penyumbatan pada sistem gas buang, yaitu dengan melakukan pengukuran pada tekanan vakum di intake manifold.