GridOto.com - Berlakunya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang membuat jumlah operasional pada BRT Trans Semarang mengalami pemangkasan.
Diketahui, jumlah operasional BRT Trans Semarang dipangkas menjadi empat hingga enam kali perjalanan, dari yang semula delapan trip.
Selain itu, SOP dan protokol pencengahan penyebaran Covid-19 seperti pembatasan tempat duduk penumpang, penggunaan masker dan penyediaan hand sanitizer juga diterapkan selama moda transportasi itu beroperasi.
Hal tersebut tentunya akan menurunkan jumlah penumpangnya selama beberapa pekan.
Baca Juga: Terminal Cilacap Kosong Melompong. PO Bus Memilih Tidak Beroperasi, Angkutan Gelap Makin Marak
"Selama hari kerja turun mencapai 50 sampai 65 persen. Sedangkan hari libur bisa sampai 70 hingga 75 persen," ungkap Plt Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan, Selasa (12/05/2020), dilansir dari Tribunjateng.com.
Hendrix menuturkan, semua armada bus masih tetap dioperasikan walaupun ada pembatasan jumlah operasional.
"Jam operasional masih sama, yakni antara 05.30 WIB atau 05.45 WIB hingga 17.00 WIB," ujar Hendrix.
Rute bus juga mengalami pengalihan akibat adanya penutupan akses pada sejumlah ruas jalan di Kota Semarang.
Baca Juga: Sejumlah Armada Bus Dirumahkan, Terminal Pelabuhan Ratu Jadi Sepi
Salah satunya di Jalan Ngesrep Timur V mulai dari Patung Diponegoro ke arah Kampus Undip dan Jalan Sukun Raya hingga persimpangan Jalan Bima Remaja.
Kondisi tersebut membuat adanya perubahan jalur pada koridor VI, yakni melewati Jalan Setiabudi hingga masuk ke Jalan Durian Raya lalu melewati Jalan Tirto Agung, kemudian berputar arah di bawah Jembatan Tol Tembalang arah RSND.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Trip BRT Trans Semarang Dibatasi Selama Pandemi Corona dan PKM, Jumlah Penumpang Turun 50-75 Persen