GridOto.com - Drag Reduction System (DRS) menjadi sebuah senjata pembalap untuk melakukan overtaking di Formula 1 modern.
DRS akan memberikan speed boost atau tambahan kecepatan untuk pembalap bisa menyalip rivalnya.
Lalu, bagaimanakah cara kerja DRS ini?
Sederhananya, DRS bekerja untuk mengurangi tekanan udara yang didapat mobil dari sayap belakang.
Saat diaktifkan, DRS membuat elemen sayap terbuka sehingga daya tekan ke bawah berkurang, kemudian membuat laju mobil bertambah kencang dalam beberapa detik.
Baca Juga: Ini Alasan di Balik Julukan The Doctor Milik Valentino Rossi
DRS sendiri bekerja dengan alat yang berada di sayap belakang, ketika DRS aktif, alat itu mengangkat sayap belakang.
Terdapat tombol di steering wheel pembalap yang digunakan untuk mengaktifkan DRS.
Tapi DRS tidak bisa asal diaktifkan kapan saja.
Ada batasan yang dibuat untuk bisa mengaktifkannya.
Pertama, DRS hanya bisa diaktifkan di zona aktivasi tertentu di sirkuit.
Kedua, kondisi itu adalah pembalap harus berada di belakang lawannya setidaknya dalam jarak satu detik agar bisa mengaktifkan DRS.
Baca Juga: Tawaran Tak Sesuai Ekpektasi, Sebastian Vettel dan Ferrari Siap Pisah Usai F1 2020
Setelah kondisi itu terpenuhi, pembalap bisa menekan tombol untuk mengaktifkan DRS mereka.
DRS akan aktif hingga pembalap melambat atau menginjak pedal rem.
Dengan DRS ini, pembalap bisa mempercepat mobil mereka untuk melakukan overtaking ke pembalap lain.