Jangan Sampai Salah Tipe Oli Transmisi Matik, Bikin Rusak Komponen

Ryan Fasha - Selasa, 12 Mei 2020 | 14:05 WIB

Sabuk baja transmisi matik putus (Ryan Fasha - )

GridOto.com - Umumnya, mobil di Indonesia mengguakan 3 jenis tipe transmisi yakni konvensional, CVT dan dual clutch.

Ketiganya pun memiliki oli transmisi matik yang bertugas mendukung kinerja transmisi matik dan sebagai pelumas komponen yang saling bergesekan.

Dan oli transmisi matiknya pun berbeda-beda lho baik viskositas, standarisasinya dan sebagainya.

Hal ini diungkapkan oleh Supriyanto atau akrab disapa Ucup pemilik bengkel Rizki Auto spesialis perbaikan transmisi matik di Pulogebang, Jakarta Timur yang menyebut oli transmisi matik setiap tipe transmisi matik berbeda-beda.

"Betul, jadi untuk pemilihannya juga enggak boleh sembarangan," buka Ucup.

ryan/gridoto.com
seal transmisi matik bisa bocor

Baca Juga: Oli Transmisi Matik Ternyata Bisa Tercampur Air, Dari Sini Masuknya

"Paling aman saat pilih oli transmisi matik itu jangan pilih mereknya dulu, baca buku pedoman perawatan mobil karena di sana ada informasi jenis oli transmisi matik yang boleh dipergunakan," tambahya.

Di buku manual pastinya lengkap mengatur standarisasi apa pada oli transmisi matik yang bisa digunakan untuk mobil tersebut.

Karena walau nampak sekilas sama, namun kandungan aditif dan kemampuan oli transmisi matik berbeda-beda.

Bila sampai salah, maka bukan tidak mungkin komponen yang bergesekan dan body valve yang membutuhkan tekanan oli transmisi menjadi terganggu.

Oli transmisi yang tidak sesuai, tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

ryan/gridoto.com
Ilustrasi Oli Transmisi Matik Kotor

Baca Juga: Kerusakan Ini Ternyata Diakibatkan Oli Transmisi Matik Berkurang

"Dan yang terpenting juga, lakukan pengurasan atau penggantian oli transmisi matik secara rutin agar komponen di dalamnya tetap terjaga dengan baik," sebutnya.

Idealnya oli transmisi matik dikuras setiap 30.000 sampai 40.000 kilometer sekali.