GridOto.com – Menjalankan bulan puasa di tahun 2020 ini tentu terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena sebagian besar dari kita menghabiskan waktu di rumah saja.
Namun, kalian tidak perlu khawatir jadi bosan di rumah, karena GridOto.com kembali lagi hari ini untuk berbagi berbagai pengetahuan seputar masalah dan perawatan mobil.
Nah, menemani kalian menunggu waktu berbuka puasa pada hari ini, GridOto.com akan membahas tentang jenis-jenis alat pemadam api ringan (APAR) dan jenis mana yang paling cocok untuk dipasang di mobil.
Mengetahui jenis-jenis APAR sangat penting agar nantinya pada saat terjadi peristiwa kebakaran pemadaman api bisa dilakukan secara tepat, serta tidak ikut merusak komponen mobil lainnya.
(Baca Juga: Menunggu Waktu Buka Puasa, Yuk Cek Masa Berlaku APAR pada Mobil)
Secara umum, APAR dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis menurut isinya:
1. Foam
APAR jenis ini bisa digunakan untuk sumber api yang tak memiliki arus listrik, seperti kain, jok, plastik, dan bahan bakar.
APAR jenis ini paling sesuai untuk memadamkan api yang disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar.
2. Dry powder atau bubuk
APAR jenis ini bisa digunakan pada semua jenis sumber api, korsleting, plastik, kain, namun paling tepat digunakan untuk material plastik.
3. Gas CO2
APAR jenis ini bisa digunakan pada semua jenis sumber api, korsleting, plastik, kain.
APAR jenis ini paling tepat untuk memadamkan sumber api bersifat elektrikal.
(Baca Juga: Tambah Ilmu di Bulan Puasa, Perhatikan Ini Saat Pasang APAR di Mobil)
Selain berdasarkan material pengisinya, APAR juga dapat digolongkan lewat fungsi pemadaman apinya, yaitu A (kayu, kertas, kain), B untuk bahan bakar, C (komponen kelistrikan), D (komponen metal, lithium, magnesium dan lainnya), dan K (minyak masak, lemak).
Nah, APAR yang cocok untuk mobil adalah yang menggunakan material pemadam berjenis dry chemical powder atau serbuk kimia kering.
Alasannya cukup sederhana, karena penyebab kebakaran di mobil biasanya akibat arus pendek listrik yang memicu api di ruang mesin.
Dry chemical powder ini bekerja dengan cara mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona pembakaran sehingga api dapat dipadamkan.
Tidak sampai di situ, dry chemical powder juga bersifat isolator (non-konduktif) alias tidak menghantarkan arus listrik, sehingga saat melakukan pemadaman pada mobil yang terbakar, penggunanya tidak akan tersetrum.