GridOto.com - Kelebihan stok adalah salah satu masalah yang dihadapi para pelaku industri Indonesia saat pandemi Covid-19 atau virus Corona ini, termasuk industri otomotif Indonesia.
Untuk mengatasi hal tersebut, tidak sedikit yang mengadakan ‘clearance sale’ (cuci gudang) alias menjual stok lama mereka dengan harga yang sangat murah.
Meskipun dapat mengurangi stok barang lama yang menumpuk, Ayong Jeo selaku Ketua Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (GATOMI) tidak sependapat.
“Menurut saya kurang tepat kalau melakukan clearance sale saat ini,” ujarnya di acara NgoVi ke-16 bertajuk ‘Strategi Bertahan Aftermarket Audio, Suku Cadang, dan Perawatan Otomotif’ kemarin (9/5/2020).
Pria yang juga CEO PT Kramat Motor, perusahaan spesialis audio dan multimedia mobil itu mengatakan, konsumen yang masih berniat membeli barang saat ini adalah para penghobi yang tidak begitu peduli dengan harga.
Hal tersebut diamini oleh Suhendra Hanafiah, selaku Wakil Ketua GATOMI pada kesempatan yang sama.
“Kami jual murah pun belum tentu para konsumen akan membeli produk atau merek kami, jadi murah saja tidak bisa diharapkan,” ucap Suhendra.
Pria yang juga Brand Manager PT Sarana Berkat, distributor resmi PIAA dan Hella mengatakan, menjual barang mereka lewat online marketplace pun tidak bisa dijadikan tumpuan.
Apalagi jika harus bersaing dengan banyak toko-toko online yang biasa menjual barang dengan harga jauh lebih murah.
“Kalau sudah hobi, konsumen bayar Rp 18 juta pun dia mau, tapi kalau konsumen awam yang mencari harga termurah belum tentu mau (meskipun sudah diskon),” tukasnya.
Oleh karena itu, Ayong mengatakan pihaknya lebih memilih untuk mengedukasi konsumen dibandingkan mengumbar diskon.
Lebih tepatnya, edukasi agar para konsumen penghobi tadi dapat memasang sendiri produk-produk yang mereka jual di rumah masing-masing.
"Jadi kami buatkan video untuk produk yang plug and play, sehingga konsumen merasa terbantu dan mereka bisa memasangnya sendiri,” pungkas Ayong.