GridOto.com - Belakangan marak oknum yang menawarkan jasa mudik melalui jejaring sosial dengan memanfaatkan kelengahan petugas di sejumlah akses masuk daerah.
Fenomena ini terjadi setelah adanya kebijakan pemerintah mengenai adanya larangan mudik guna memutus penyebaran Covid-19.
Melansir Tribunbanyumas.com, salah seorang sopir travel gelap berinisial W menawarkan jasa transportasi untuk mudik dengan rute Jabodetabek-Cilacap.
Ia pun mematok tarif Rp 550 ribu per orang dari Bekasi menuju Cilacap.
Baca Juga: Pelaku Mudik Gelap Asal Jabodetabek ke Banyumas Meningkat, Diduga Lolos Lewat Jalan Tikus Ini
"Insyaallah aman. Jangan dibayar kalau belum sampai rumah," katanya dikutip dari Tribunbanyumas.com, Jumat, (8/5/2020).
Menanggapi fenomena tersebut, Sekda Cilacap, Farid Ma'ruf mengaku akan melakukan evaluasi terkait rute-rute jalan alternatif atau jalur tikus yang digunakan pemudik.
"Jalur-jalur tikus yang berada di daerah perbatasan akan dilakukan penjagaan," kata Farid.
Farid menjelaskan, hal in dilakukan menyusul semakin banyaknya jumlah pasien positif terjangkit virus Corona di Cilacap.
Apalagi sebelumnya ditemukan tujuh pemudik asal Jakarta yang dinyatakan positif Covid-19.
Maka dari itu, pengawasan terhadap pemudik yang akan datang diperketat.
Baca Juga: Astra Motor Yogyakarta Berikan Bantuan Sosial Dalam Kegiatan Bertajuk Honda Berbagi
Kasatlantas Polres Cilacap, AKP Fandy Setiawan mengatakan, pihaknya memiliki dua cara bertindak saat di pos penjaringan.
Yakni menyuruh pemudik putar balik atau harus karantina jika ingin tetap masuk ke wilayah Cilacap.
Begitu juga untuk pemudik yang menggunakan jasa travel gelap, tetap akan ditindak.
"Kami akan suruh putar balik. Kalau tidak mau putar balik, ya kami turunkan. Orangnya boleh turun, kendaraannya yang balik," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul "Marak Layanan Mudik Ilegal Via Jalur Tikus Sekda Cilacap: Jalur Tikus di Perbatasan Akan Diawasi"