Efek Pandemi Covid-19, Showroom Mobil Premium Ini Akui Penjulannya Terjun Bebas, Mobil Baru dan Bekas Sama Saja

Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 8 Mei 2020 | 20:15 WIB

Pandemi Covid-19 atau virus Corona di Indonesia punya andil yang cukup besar pada penurunan penjualan mobil baru maupun mobil bekas jenis mobil premium di TDA Luxury Toys. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda saat ini punya andil yang cukup besar pada penurunan penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air.

Tidak hanya untuk mobil ‘rakyat’ alias mainstream, tapi juga menyerang segmentasi premium yang dijual dalam pasar Importir Umum (IU). 

Hal tersebut diutarakan oleh Welly Tjandra, selaku President Director TDA Luxury Toys.

“Turun lumayan banyak (Penjualan), satu akibat PSBB dan kedua karena situasi ekonominya juga sedang kurang bagus,” ucap Welly dalam acara conference call yang diadakannya sore tadi, Jumat (8/5/2020).

Baca Juga: Imbas Rupiah Anjlok, Hampir Seluruh Model Kendaraan Toyota Terpantau Naik Harga, Avanza Salah Satunya!

Welly menjelaskan, penurunan mulai terasa pada Maret 2020 yang mencapai 40 persen dan terus mengalami penurunan hingga 2 kali lipat atau setara 80 persen saat memasuki April kemarin.

Penurunan tidak hanya berlaku untuk mobil baru, melain juga juga terjadi pada aktivitas penjualan mobil bekas yang mereka lakukan.

“Turunnya rata sih ya, mobil bekas dan mobil baru sama saja penurunannya,” tukasnya.

Untuk mengakali kondisi tersebut, pihaknya tengah berdiskusi dengan perusahaan pembiayaan guna menawarkan promo bunga rendah, khususnya untuk pembelian mobil baru.

Baca Juga: Imbas Covid-19 Sampai ke Daerah, Bengkel di Wonogiri Mengaku Omset Turun Rp 10 Juta Per Hari

“Kalau (cicilan) mobil baru itu biasanya punya bunga 3,99 persen. Kami berencana menurunkan bunga tersebut menjadi di bawah 2 persen per tahun,” ungkapnya.

Namun, program tersebut rencananya baru akan dimulai pada 11 Mei 2020 nanti dan hanya akan berlaku selama 1 bulan.

“Jadi hanya berlaku selama Ramadhan dan pandemi Covid-19 ini saja,” tukas Welly.

Setelah itu, mereka akan menilai situasi terlebih dulu sebelum merencanakan langkah selanjutnya.