GridOto.com - Imbas ditutupnya Pasar Mobil Kemayoran (PMK) karena ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kerugian toko audio ditaksir mencapai Rp 52 juta per hari.
Asumsi tersebut GridOto.com dapatkan berdasarkan dari hitungan omzet per hari salah satu toko audio mobil di sana.
"Sebelum ada virus Corona, omzet bisa Rp 3 sampai Rp 6 juta kurang lebih, tapi rata-rata Rp 4 jutaan ya," kata Alles Sandro, salah satu pemilik toko audio di PMK kepada GridOto.com belum lama ini.
Baca Juga: Tutup Toko Selama Dua Bulan Karena Ikuti PSBB, Pedagang Audio: Omzet Turun Banyak
Alles menyebutkan, jumlah toko spesialis audio sejenis yang berada di PMK totalnya ada belasan.
"Ada belasan, kurang lebih 13 toko audio," jelasnya.
Melalui data tersebut, apabila dikalikan 13 toko maka rata-rata kerugian per harinya ditaksir mencapai Rp 52 jutaan.
Mengingat para pemilik toko tidak mendapatkan penghasilan sepeser pun imbas ditutupnya PMK.
"Iya, stop jualan kalau saya sih. Jual online barang mahal susah lakunya, kebanyakan mau liat langsung," jelas Alles.
Hal senada juga diungkapkan Chandra Kurniawan, selaku pemilik toko audio Karunia Agung Motor.
Ia mengaku kehilangan omzet cukup banyak selama PMK ditutup.
Hanya saja, dirinya enggan membeberkan secara detail angka pasti penurunannya.
Baca Juga: Muncul Suara Bising dari Audio Mobil, Bisa Jadi Dari Sini Sumbernya
"Turun banyak, enggak buka toko," ujar Chandra.
Sebagai informasi, penutupan tahap pertama di PMK sudah dilakukan sejak 30 Maret hingga 5 April 2020.
Lalu penutupan kembali dilanjutkan mengikuti penerapan PSBB mulai 10 sampai 22 April 2020, kemudian diperpanjang lagi pada 24 April hingga 22 Mei 2020.
Sehingga, penutupan di PMK jika ditotal mencapai sekitar dua bulanan.