GridOto.com – Balap Formula E yang biasanya main di sirkuit jalan raya, berencana akan digelar di sirkuit permanen. Nah, sirkuit di Monas untuk Formula E Jakarta bisa terancam nih.
Kejuaraan single seater yang menggunakan mobil listrik atau dikenal dengan balap Formul E (FE), digulir sejak 2014.
Formula E berlangsung di sirkuit dadakan yang sarana pendukungnya bisa dibongkar pasang, alias bukan sirkuit permanen.
Biasanya di jalan raya pada sebuah kota yang memiliki ikon di suatu negara.
Baca Juga: Dua Seri Terakhir Batal, Kalender Balap Formula E 2019/2020 Resmi Tanpa Balapan
Termasuk di Indonesia dengan nama event Jakarta ePrix yang rencananya digelar di sirkuit jalan raya sekitar Monas tahun ini.
Namun karena pandemi virus Corona, event yang dijadwalkan tanggal 6 Juni 2020, batal digelar.
Ke depannya, nasib sirkuit di sekitar jalan raya Monas terancam.
View this post on InstagramLet's go Jakarta E-Prix! #JakartaEPrix
A post shared by Jakarta E-Prix (@jakarta.eprix) on
Sebab Formula E berencana tidak lagi main di sirkuit jalan raya, tetapi di sirkuit permanen alias trek yang sesungguhnya.
Dilansir GridOto.com dari gpblog.com, karena virus Corona atau Covid-19, tampaknya FE dipaksa untuk pindah ke sirkuit permanen dan mengatur balapan tanpa penonton.
Menurut Alejandro Agag, pendiri dan presiden Formula E, kompetisi FE mungkin dapat dengan cara itu hingga tiga tahun.
Dengan rencana ini, FE berpikir bersama dengan penduduk kota yang akan merasa tidak nyaman menyelenggarakan acara berskala besar di lingkungan mereka.
Baca Juga: Resmi! Balap Formula E Jakarta Ditunda Akibat Wabah Virus Corona
"Faktanya adalah bahwa kita harus mengutamakan kesejahteraan orang dan penduduk dari semua kota yang kita kunjungi terlebih dahulu,” kata Alejandro Agag kepada Autosport.
Dengan alasan mengutamakan keamanan, ia manambahkan, “Selama kita tidak dapat berlomba dengan aman, kita tidak akan melakukannya. Tetapi secepatnya yang kita bisa, kita akan berlomba."
"Jadi, seandainya DNA olahraga ini tidak berubah karena alasan keamanan, semua orang mengerti kita harus membuat pengecualian,” lanjutnya.
“Pengecualian ini bisa singkat, tetapi juga bisa memakan waktu enam bulan atau tiga tahun. Namun, lebih lama dari tiga tahun, saya tidak berharap itu terjadi," pungkasnya.