Lebih Baik untuk Ban, Ini 4 Kelebihan Nitrogen Dibanding Udara Biasa

Dylan Andika - Kamis, 30 April 2020 | 10:00 WIB

Salah satu gerai nitrogen. (Dylan Andika - )

GridOto.com – Hampir setiap orang pasti pernah melihat tempat pengisian gas nitrogen untuk ban di SPBU.

Banyak orang mungkin juga bertanya-tanya, buat apa kita membayar lebih untuk mengisi ban dengan nitrogen murni, padahal 78% komponen udara kita sebetulnya adalah nitrogen.

Ternyata, mengisi ban dengan nitrogen murni punya kelebihannya tersendiri.

Inilah 4 kelebihan gas nitrogen untuk ban dibandingkan dengan udara biasa, yang GridOto.com rangkum dari buku Automotive Chassis Systems karya James D. Halderman.

Automotive Technology: Principles, Diagnosis, and Service
Ban yang diisi nitrogen biasanya ditandai dengan tutup pentil warna hijau

(Baca Juga: Apa Beda Isi Ban Mobil dengan Nitrogen atau Angin Biasa?)

1. Molekul gas nitrogen berukuran lebih besar dibandingkan molekul gas oksigen

Seiring berjalannya waktu, tekanan dalam ban akan berkurang secara perlahan karena gas dari dalam dapat “kabur” menembus permukaan ban.

Molekul gas nitrogen yang lebih besar ini akan lebih sulit untuk keluar, sehingga tekanan ban pun akan lebih awet ketimbang mengisinya dengan udara biasa.

2. Nitrogen mempunyai lebih sedikit kadar air

Ketika suhu ban naik, kelembaban dalam ban akan mulai menguap dan memuai, sehingga meningkatkan tekanan dalam ban.

Perubahan tekanan ban tersebut, meskipun relatif kecil, dapat mempengaruhi pengendalian mobil ketika berjalan dan bermanuver.

dexel.co.uk
Ilustrasi udara biasa dan nitrogen dalam ban

(Baca Juga: Bahaya Campur Nitrogen dengan Angin Biasa, Bisa Bikin Pelek Rusak)

3. Tekanan gas nitrogen lebih stabil

Setiap gas yang mengalami kenaikan suhu pasti akan memuai, sehingga berdampak pada meningkatnya tekanan dalam ban.

Namun, gas nitrogen mempunyai kecenderungan memuai yang lebih sedikit, yang artinya tekanan ban juga akan relatif lebih stabil meskipun terjadi perubahan temperatur pada ban.

4. Mengurangi risiko oksidasi

Adanya kandungan gas oksigen dalam ban lama kelamaan dapat mengakibatkan oksidasi pada lapisan dalam ban, serta korosi pada bagian pelek.

Sedangkan di sisi lain, gas nitrogen sendiri bersifat sukar bereaksi, sehingga tidak akan menyebabkan reaksi apapun pada komponen roda mobil.