GridOto.com – Ternyata ukuran celah atau gapantara elektroda pusat dan ground pada busi berpengaruh pada power dan torsi motor.
Soalnya celah atau gap pada elektroda pusat dengan ground menentukan seberapa besar api yang dihasilkan busi.
“Prinsipnya semakin besar busi punya celah atau gap maka semakin rendah juga hambatannya,” buka Diko Octaviano selaku Technical Support NGK Busi Indonesia kepada GridOto.com Rabu (13/04).
Seperti kita ketahui, semakin rendah hambatannya, listrik yang dihasilkan busi semakin besar.
Baca Juga: Bodi Motor Dilapis Stiker? Begini Cara Merawatnya Supaya Tahan Lama
“Efeknya api yang dihasilkan oleh busi dengan celah atau gap yang lebar bisa lebih besar dari busi yang celah atau gap-nya kecil,” kata pria yang akrab disapa Diko ini.
Menurut Diko, semakin besar api yang dihasilkan busi maka proses pembakaran jadi maksimal.
“Kalau api yang dipercikan oleh busi besar, tenaga (power) dan torsi pada motor juga lebih terasa,” jelas Diko melalui pesan singkat.
Namun Diko menekankan kalau api busi yang cukup besar sangat ditentukan oleh kondisi koil.
Baca Juga: Apakah Aman Melapis Windshield dan Lampu Motor Pakai Stiker?
“Pastikan kalau mau pakai busi yang celah atau gapnya besar kondisi koil prima,” wanti Diko.
“Soalnya koilnya mengaliri listrik lebih besar dengan busi yang celah atau gapnya cukup besar,” jelas Diko.
Celah atau gap pada busi motor biasanya berkisar 0,6 mm hingga 0,9 mm.
Sedangkan pada busi yang punya celah atau gap besar berkisar 1,0 mm sampai 1,3 mm seperti pada busi Laser Iridium kepunyaan NGK.
Baca Juga: Awas! Kebiasaan Sepele Saat Pasang Bikin Busi Motor Patah di Dalam
Nah, bagaimana dengan busi yang sudah mulai aus yang biasanya celah atau gap elektroda pusat dan groundnya jadi jauh?
Menurut Diko, kondisinya berbeda, soalnya yang membuat celah atau gap aus lebih jauh karena groundnya sudah terkikis.
“Kalau busi aus celah atau gap antara elektroda pusat dengan ground memang lebih jauh, tapi justru apinya jadi enggak fokus karena groundnya sudah tipis,” pungkasnya.