Kerennya, Ramon Jimenez mendesain sendiri mobil ini dari sisi aerodinamikanya, pintu gunting, hingga printilan-printilan part karbon.
Jimenez Novia memerlukan waktu 10 tahun untuk pengembangannya dan baru selesai pada tahun 1995, wajar saja sebab ini ibarat mobil produksi rumahan alias bukan pabrikan besar.
Untuk membangun Jimenez Novia, Ramon hanya dibantu oleh tim kecil yang terdiri dari beberapa mekanik dan insinyur mesin saja.
Ramon terinspirasi dari mobil balap Porsche 917 saat mengembangkan Jimenez Novia, harapannya sih mobil ini bisa ikutan balap ketahanan 24 Hours Le Mans dan bisa masuk ke kelas GT1.
Awalnya, Jimenez Novia ingin dijadikan mobil produksi massal yang dijual dengan harga 300 ribu Dolar AS per unitnya (sekitar Rp 4,7 Miliar).
Namun Ramon gagal mendapat izin dari pemerintah Perancis saat itu sehingga hanya satu unit Novia saja yang sukses dibuat.
Padahal selain Jimenez Novia, saat itu Ramon juga sedang mengembangkan mobil off-road dengan konfigurasi mesin serupa. Waduh enggak kebayang jadinya kayak apa tuh.
Yang jelas, total biaya untuk mengembangkan dan membuat satu unit Jimenez Novia tersebut membuat Ramon merogoh kocek sekitar 855 ribu Dolar AS yang kalau dirupiahkan sudah Rp 13,5 miliar.
Gokilnya kalau memperhitungkan angka inflasi, duit segitu setara dengan 1,4 juta Dolar AS yang kalau dirupiahkan sudah tembus Rp 22 miliar.
Saat ini, Jimenez Novia jadi barang goib karena satu-satunya unit yang diproduksi enggak jelas ada di mana.
Namun besar kemungkinan Novia, yang dalam bahasa Spanyol berarti pacar, atau kesayangan, tetap disimpan sendiri oleh Ramon Jimenez.
Sebagai penutup, tonton saja video saat Ramon Jimenez mendapatkan izin untuk geber Novia di pangkalan udara militer Perancis. Penasaran sama suara mobilnya kan? (klik tautan ini jika video tidak muncul)