GridOto.com – Busi adalah salah satu part penting dari proses pembakaran di mesin motor.
Jangan nunggu motor mogok baru berniat ganti busi, bisa bikin repot di jalan tuh.
Nah, kapan sih sebaiknya busi motor itu harus diganti?
“Sebenarnya untuk memeriksa kondisi busi ada dua acara yaitu dari kondisi fisik dan capaian kilometer,” buka Diko Octaviano selaku Techincal Support PT NGK Busi Indonesia yang memberi informasi via Instagram Live.
Baca Juga: Ngoprek Santuy, Cara Samarkan Retak di Mika Panel Instrumen Motor
Menurut Diko, pengecekan fisik busi mengharuskan bikers harus membuka busi.
“Jadinya agak repot, untuk gampangnya kalian bisa berpatokan pada capaian kilometer. NGK menyarankan untuk ganti busi setiap 6.000 Km pemakaian,” kata Diko.
Angka 6.000 Km untuk jadwal berkala ganti busi motor bukannya mengada-ada.
“Ganti busi per 6.000 km itu adalah hasil riset kami (NGK Busi Indonesia) dengan pabrikan motor dan mobil,” jelas Diko.
Baca Juga: Ngoprek Santuy, Begini Cara Kilapkan Kembali Mika Lampu yang Kusam
Ganti busi motor per 6.000 km ini bisa diterapkan juga untuk pengemudi ojek online.
“Tarulah setiap perjalanan memakan jarak 10 km, ganti busi motor per 6.000 km ini sudah ideal untuk pengemudi ojek online,” jelas Diko.
“Daripada lagi bawa penumpang tiba-tiba motor mogok akibat busi enggak pernah diganti, kan enggak enak juga,” pungkasnya.
Tuh ada baiknya melakukan ganti busi secara berkala.
Sebab, busi yang kerjanya tidak optimal juga bisa mempengaruhi performa mesin dan juga konsumsi bahan bakar.