Empat Tim F1 Terancam Bangkrut Karena Krisis Ekonomi Imbas Virus Corona

Rezki Alif Pambudi - Senin, 6 April 2020 | 21:30 WIB

F1 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com -F1 harus gerak cepat mencari cara untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda tim F1 karena virus Corona.

Balapan yang tak kunjung digelar membuat tidak ada pemasukan buat tim, padahal banyak pengeluaran yang harus dilakukan.

CEO tim McLaren Zak Brown, bahkan mengungkap bahwa ada tim yang terancam bangkrut jika tak ada perkembangan baik soal masalah ini.

"Bisa dilihat yang terjadi di dunia, jika kita tak berhasil menangani masalah ini secara agresif, dua tim mungkin akan hilang," ungkap Brown dilansir GridOto.com dari BBC Sport.

"Bahkan sebenarnya ada empat tim akan hilang jika masalah ini tak ditangani dengan benar," jelasnya.

Baca Juga: 5 Pembalap Terbaik Tanpa Gelar Juara di MotoGP

Saat ini, F1 sedang membahas soal penurunan batas anggaran tim atau budget cap agar tidak membebani tim dengan pengeluaran yang besar.

Kabarnya sudah ada kesepakatan bahwa batas anggaran diturunkan dari US$ 175 juta atau senilai hampir Rp 2,9 triliun menjadi US$ 150 juta atau setara hampir Rp 2,5 triliun (kurs 1 US$ senilai Rp 16.517).

"Kesepakatannya sementara 150 juta, dan mayoritas setuju, termasuk satu tim besar yang sepakat bahkan menurunkan di bawah 150 juta," ungkap Brown.

Tim besar yang dimaksud tentunya Mercedes.

Bahkan sempat ada usulan budget cap diturunkan sampai US$ 100 juta atau Rp 1,6 triliun.

Sementara dua tim besar lainnya, Ferrari dan Red Bull, menolak penurunan budget cap.

Untuk empat tim yang terancam bangkrut, Brown tidak menjelaskan secara lebih detail.

Baca Juga: Waduh, Manuver Valentino Rossi Terhadap Sete Gibernau Dianggap Merusak Sportivitas MotoGP

Brown cukup menyayangkan tim yang tidak mendukung turunnya batas anggaran.

"Di sepak bola, semua tahu Manchester United atau Liverpool ingin memenangkan lebih dari yang lainnya, setiap tim punya kesempatan saling mengalahkan, tapi tidak sama kasusnya di F1," jelasnya.

Menurut Brown, tiap tim harus paham bahwa hilangnya tim lain juga berpeluang menghancurkan F1 sendiri.