GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperi) meminta industri otomotif di dalam negeri untuk memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator.
Hal ini jelas dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, sejumlah rumah sakit rujukan membutuhkan banyak ventilator seiring dengan bertambahnya penderita Corona.
“Sesuai arahan Bapak Menteri Perindustrian, kami telah meminta pelaku industri otomotif melalui Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), agar beberapa anggotanya dapat memproduksi ventilator,” ujar Putu melalui keterangan tertulisnya kepada GridOto.com di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Baca Juga: Dealer Suzuki Ini Diskon Alat Pembersih Udara Kabin yang Diklaim Bisa Cegah Corona, Cuma Rp 100 Ribuan
Menurut Putu, sudah ada industri otomotif yang siap memenuhi permintaan pemerintah tersebut.
Ia memberikan apresiasi kepada pelaku industri yang menyambut baik terhadap upaya kemanusiaan ini.
"Semoga produksi ventilator nantinya bisa menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja sektor otomotif di tengah kondisi sulit sekarang,” tuturnya.
Putu menilai, produsen otomotif tersebut sedang menindaklanjuti kerja sama dengan industri komponen untuk melakukan reverse engineering dalam pengembangan prototipe ventilator.
Baca Juga: Street Manners: Stop Ugal-ugalan! Mobil Mahal dan Canggih Bukan Jaminan Terhindar dari Kecelakaan
“Perusahaan itu juga telah mengidentifikasikan ada beberapa tim di lembaga pendidikan dan penelitian yang sedang bekerja mengembangkan ventilator,” terangnya.
Sementara ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan, untuk memproduksi ventilator, pihaknya meminta kepada pemerintah menyediakan rekanan kompeten.
“Kami membutuhkan pendamping khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator,” ujarnya.
Pendamping tersebut akan membantu menjabarkan blueprint terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini.
“Kemudian, partner yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, kami hanya membantu menjahitkan,” ujarnya.