GridOto.com - Bos Tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg, minta MotoGP dengan serius mempertimbangkan peluang menggelar balapan tahun ini dengan format WSBK.
Dengan format WSBK, MotoGP akan gelar dua balapan per seri, mengingat awal musim ini ditunda akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Satu seri MotoGP 2020 telah resmi dibatalkan, sementara lima yang lain telah ditunda.
Selain itu, belum ada kepastian soal kapan musim baru bisa dimulai karena belum ada kepastian pula kapan pandemi ini berakhir.
Baca Juga: Enggak Kalah Keren, Lihat Lagi Tampilan Motor MotoGP 10 Tahun yang Lalu
Seperti kebanyakan bos tim MotoGP lainnya, Zeelenberg memperkirakan bahwa musim baru bisa dimulai bulan Juli nanti.
Namun, Zeelenberg tak sepakat dengan Dorna Sports yang ingin tetap menggelar seluruh balapan karena merugikan kebugaran fisik pebalap dan kru.
Zeelenberg meyakini bahwa format WSBK bisa dipertimbangkan dengan baik demi menghindari jadwal balap yang kelewat padat.
"Jika harus menggelar 15-16 balapan, maka hanya butuh 8 seri jika mau menggelar dua balapan per akhir pekan," kata Zeelenberg dilansir GridOto.com dari GPOne.
Baca Juga: FLASHBACK: Saat MotoGP Indonesia Tahun 1996, Ada Tim Sebut Sirkuit Sentul di Jawa Timur
"Tapi negara mana yang dipilih? Entah mana yang lebih penting: apakah kami harus pergi ke banyak negara atau menggelar banyak balapan," sambung Zeelenberg.
Zeelenberg juga menyatakan bahwa masalah ini juga merupakan cerminan pelik soal keinginan Dorna Sports menggelar 22 seri mulai 2022 mendatang
"Bagaimanapun, 20 balapan, dan 22 di masa depan adalah mimpi buruk bagi saya. Itu kelewat banyak," imbuhnya.
"Jika dimulai dari Juli sampai Desember, kami masih bisa menggelar banyak balapan. Saya rasa kami bisa balapan tahun ini, tapi entah kapan kami bisa berangkat," tutupnya.