GridOto.com - Juara dunia 9 kali, Valentino Rossi, pernah merasakan berbagai perubahan regulasi di MotoGP.
Valentino Rossi pernah merasakan mesin 2-tak 500 cc, lalu peralihan ke 4-tak dari mulai mesin 990 cc, 800 cc, sampai yang 1.000 cc, termasuk juga perkembangan elektroniknya sampai saat ini.
Setelah menaklukkan kelas 125 dan 250, Rossi naik ke kelas premier pada tahun 2000 untuk merasakan kerasnya mesin GP500 dengan motor legendaris, Honda NSR500.
The Doctor tidak menang pada balapan pertamanya, tapi berhasil naik podium di seri keempat, lalu menang di Inggris dan Brasil, sampai menjadi runner-up saat Kenny Roberts Jr. memenangkan kejuaraan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Ditolak Jadi Rekan Valentino Rossi di Tim Petronas Yamaha Tahun Depan
Rossi bertarung dengan musuh bebuyutannya, Max Biaggi, di 2001 dan memenangkan gelar pertamanya di kelas premier.
Saat itu Rossi juga merasakan pertama kali merasakan motor 4-tak yang ternyata tidak membuatnya terkesan.
"Aku beruntung karena bisa merasakan 500 cc dan MotoGP, karena untuk pertama kali aku merasakan Honda 500 lebih memuaskanku dibandingkan saat merasakan motor 4-tak pertama Honda," ungkap Rossi dilansir GridOto.com dari Sky Sport.
"Aku mencobanya setelah menang Suzuka 8 Hours di 2001. Warnanya merah, indah, dengan sayap hitam, tapi performanya tidak membuatku kagum," tegas Rossi.
Rossi mengaku takut mesin baru Honda RC211V tersebut tidak bisa mengalahkan kecepatan motor 500 cc.
Baca Juga: Dorna Sports Kucurkan Dana Atasi Krisis, Tiap Tim Dapat Rp 13,5 Miliar
Tapi hal itu tak terbukti dan Rossi salah besar.
"Awalnya tidak terlalu kuat, aku khawatir karena 500 cc akan lebih kuat, tapi ternyata aku salah," kata Rossi.
Tahun 2002 menjadi transisi di mana mesin 990 cc 4-tak head to head dengan 500 cc 2-tak dalam balapan yang sama.
Ternyata mesin 4-tak 990 cc memenangkan 16 kemenangan, termasuk 11 kemenangan buat Rossi, yang membuatnya jadi juara dengan marjin 140 poin.
Sementara itu, Max Biaggi yang menggunakan Yamaha YZR-M1 pertama berhasil meraih 2 kemenangan dan menjadi runner-up.