GridOto.com - Nama Aurelia Margaretha menjadi sorotan karena kasus tabrak pejalan kaki hingga tewas di kompleks perumahan daerah Tangerang (31/3).
Diduga Aurelia Margaretha mengemudikan mobil di bawah pengaruh minuman alkohol atau obat yang menjadi penyebab kecelakaan.
Berkaca dari kasus Aurelia Margaretha, bagaimana bahaya pengaruh alkohol ketika sedang berkendara?
"Alkohol dapat menurunkan fungsi susunan saraf pusat sehingga seseorang tidak mampu untuk fokus dan respon cepat," terang dokter Ratih Rosalina dari Iora Dermatology Clinic kepada GridOto.com.
Menurut dokter Ratih, salah satu penyebabnya karena adanya peningkatan aktivitas Gamma-Aminobutyric Acid (GABA) dari efek alkohol di dalam tubuh.
(Baca Juga: Kasus Aurelia Margaretha, Begini Antisipasi Hadapi Pengemudi Mabuk)
"Sehingga aktivitas neuron syaraf ke otak menjadi menurun, pengemudi tidak bisa fokus dan lambat merespons saat menghadapi kecelakaan," ujar dokter Ratih.
Lanjut dokter Ratih, kadar alkohol yang cukup banyak di dalam tubuh juga akan merubah susunan kimia otak neurotransmitter dalam mengatur kinerja berbagai sistem tubuh.
Efeknya pengemudi peminum akan sulit berkonsentrasi, hilang kemampuan visual seperti pandangan kabur, serta kurangnya kemampuan mendengar, halusinasi hingga hilang kesadaran.
"Ditambah dengan kadar alcohol by volume (ABV) dari minuman yang diminum cukup tinggi bisa menyebabkan “kerusakan otak dan gangguan kognitif” tekan dokter Ratih.
"Karena itulah peluang kecelakaan cukup tinggi, karena kemampuan yang diperlukan saat berkendara hilang begitu saja akibat dari minuman alkohol baik sedikit ataupun banyak," tutup dokter Ratih.