GridOto.com - Finansial pabrikan mobil listrik asal China, Nio dikabarkan mengalami masa sulit.
Hal tersebut tentu mengancam kelangsungan hidup dari merek mobil listrik pesaing Tesla ini.
Melansir Carbuzz.com yang menyadur Automobilwoche.de, terpuruknya keuangan Nio nampak dari laporan tahunan Nio di tahun 2019.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa keuangan perusahaan tak cukup untuk menjamin operasinya selama 12 bulan.
(Baca Juga: Krisis Akibat Virus Corona, General Motors Pangkas Gaji Puluhan Ribu Karyawannya!)
Apalagi dengan adanya pandemi virus Corona, hal ini bisa menjadi 'penutup gerbang pabrik' Nio.
Meski diambang pailit, bukan berarti tak ada jalan keluar.
Pihak Nio bisa mengambil langkah dengan mengambil pinjaman atau adanya suntikan dana dari pihak eksternal.
Namun hal berbeda dikatakan oleh William Bin Li, CEO Nio.
"Kami bangga hingga akhir Februari 2020, kami dapat melayani 34.218 pelanggan Nio di 296 kota di China. Kami siap menahan angin haluan dan menjadi lebih kuat di tahun 2020," ujar William dilansir dari Carbuzz.com.
(Baca Juga: Virus Corona Merajalela, Fans Elon Musk Sarankan Tesla Ikut Memproduksi Ventilator)
Sebagai informasi, Nio sebenarnya bukan merek yang bisa dipandang sebelah mata di pasar mobil listrik.
Salah satu adalah performanya yang dibuktikan dengan disabetnya catatan waktu tercepat untuk mobil listrik di Sirkuit Nurburgring Nordschleife.
Rekor tersebut diraih oleh Nio EP9 yang memiliki power 1.342 dk dengan waktu 6 menit 45,9 detik pada 12 Mei 2017 lalu.
Selain itu Nio mampu menorehkan penjualan di tahun 2019 sebanyak 20.565 unit.
(Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Tesla Model 3 Tembus Catatan Waktu McLaren F1 dan BMW M4)
Angka tersebut naik dibanding penjualannya di tahun 2018 dengan 11.348 unit.
Akankah Nio dapat bertahan di industri mobil listrik dan terus bersaing dengan Tesla?