GridOto.com – Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.. Willy Dreeskandar, salah seorang yang ikut membangun Tabloid OTOMOTIF sejak tahun 1991, telah pergi untuk selamanya.
Bagi saya, Willy sudah sudah seperti saudara, bukan lagi sekadar teman kerja. Karena sering menginap bareng di kantor kalau deadline sampai pagi.
Ketika OTOMOTIF pindah ke Jalan Panjang Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mungkin sekitar tahun 1995, saya dan Willy masih suka menginap di kantor.
(Baca Juga: Willy 'F-16' Dreeskandar, Tinggalkan Legacy Buat Bikers Nusantara)
Willy Dreeskandar yang menikah dengan sekretaris Majalah Motor saat itu, Dewi Rachel, dikaruniai tiga orang anak yang semuanya diberi nama menggunakan nama merek motor, nama pesawat, nama muslim dan nama belakangnya.
Unik memang. Hal yang juga unik pada diri Willy Dreeskandar, ia memiliki banyak nama panggilan yang dikenal di antara kami, teman-temannya redaksi di OTOMOTIF Group.
F-16
Salah satu pesawat tempur buatan Amerika ini dipakai Willy sebagai nama inisial pada setiap akhir tulisannya.
Willy mengungkapkan, “Inisial F-16 yang saya pilih sebagai kode artikel, terinspirasi dari ayat suci Al Quran, surat An Nahl (16:79) dan Al Mulk (67:19), serta ketika Indonesia membeli pesawat tempur F-16.”
Inisial F-16 terus melekat, bahkan ketika ia sudah mengakhiri karier jurnalistiknya pada tahun 2007.
Willy mendirikan bengkel modifikasi merangkap servis dan toko varisasi dengan nama F-16 Motor di bilangan Ciledug, Tangerang pada 2008.
BRO JACK
Teman-teman kerja memanggilnya dengan sebutan Bro Jack. Karena sering menyapa dengan kata Bro dan kadang memanggil dengan kata Jack.
Alhasil, setiap ketemu Willy, kami memanggilnya Bro Jack, dia pun menyodorkan tangan untuk jabat tangan ala biker.
JANGKUNG
Kadang Willy juga dipanggil Jangkung, namun enggak protes atau tersinggung.
Karena dia memang paling tinggi di antara teman-teman redaksi. Mungkin tinggi badannya 180 cm lebih.
CEWILOT
Tidak diketahui asal muasal panggilan ini dan kapan Willy mulai dipanggil begini. Tetapi yang saya ingat, ini panggilan akrab dari seorang rekan kerja wanita.
Oh ya, pria kelahiran Banjarnegara, 11 Desember 1966 ini juga memiliki penampilan unik. Rambut gondrong, pakai tas rumbai-rumbai ala pakaian Indian yang jadi ciri khasnya.
Sebagai penggemar grup musik Queen, Willy suka main gitar menyanyikan lagu-lagu Queen.
Sering menulis kata 'Willy Willy Rock You' sebagai pelesetan dari lagu Queen, We Will Rock You.
Lulusan S1 Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi Nasional, 1994 ini memegang jabatan sebagai Redaktur Teknik Roda Dua di OTOMOTIF.
Namun Willy juga piawai menulis roda empat. Terbukti sempat jadi Pemimpin Redaksi penerbitan buku “40 Tahun Toyota Kijang: Meniti Tali Generasi”.
Sudah banyak teman-teman di OTOMOTIF Group telah menjadi penulis yang andal, khususnya di bidang teknik roda dua, setelah mendapat gemblengan dari Willy F-16 Dreeskandar.
Namun manusia tidak mengetahui sampai kapan ia akan hidup di dunia, umur manusia sepenuhnya ditentukan oleh Allah SWT.
Willy Dreeskandar yang wafat pada hari Kamis, 26 Maret 2020, telah meninggalkan banyak kenangan dan ilmu yang berharga bagi teman-teman yang pernah berkerja bersamanya.
Baik ketika di Tabloid OTOMOTIF, memimpin Motor Plus dan saat memimpin majalah lisensi Top Gear Indonesia. Almarhum juga pernah menjadi pembicara/moderator di berbagai seminar Safety Driving.
Selamat jalan Willy Dreeskandar, semoga sahabat yang baik ini mendapat tempat yang baik juga di sisi Allah SWT. Aamiin..