GridOto.com – Accessory belt atau V-belt merupakan komponen mobil yang berfungsi menghubungkan dan menyalurkan putaran mesin ke komponen lain seperti alternator, pompa power steering, kompresor AC, dan pompa air.
Pada mobil keluaran terbaru, biasanya hanya terdapat satu V-belt yang panjang dan melingkari seluruh pulley, atau yang sering disebut dengan serpentine belt.
Kerusakan pada V-belt dapat menyebabkan berbagai masalah pada kinerja mesin mobil, contohnya overheating, AC yang tidak dingin, dan tidak terisinya aki sehingga mobil tidak bisa di-starter.
Maka dari itu, mengecek kondisi V-belt disarankan untuk dilakukan secara rutin.
Kali ini GridOto.com akan membahas seputar cara mengecek kondisi accessory belt atau V-belt yang diambil dari buku Auto Repair for Dummies 2nd Edition karya Deanna Sclar.
(Baca Juga: Ini Tiga Jenis V-Belt yang Dipakai di Mobil, Anda Pakai yang Mana?)
1. V-belt longgar lebih dari 1,25 cm ketika ditekan, namun secara fisik masih dalam kondisi baik
Ini artinya hanya perlu dilakukan pengaturan ulang pada belt tensioner.
2. Terdengar suara berdecit ketika mobil berakselerasi atau ketika putaran mesin dinaikkan
Ini juga merupakan salah satu ciri-ciri V-belt yang longgar.
(Baca Juga: Terungkap, Rahasia Cara Baca Kode Ukuran V-Belt di Mesin Mobil)
3. Belt terlihat mengilap atau terdapat cairan pada permukaannya
Cairan coolant, oli mesin, dan cairan power steering dapat membuat permukaan belt menjadi licin.
Hal itu akan menyebabkan belt menjadi selip, sehingga tidak dapat memutar komponen yang terhubung dengan baik.
Solusinya adalah segera ganti belt tersebut.
4. Terdapat retakan pada permukaan belt, terkoyak, atau ada potongan yang menghilang
Ini bisa jadi disebabkan oleh serpihan yang terjebak di jalur belt tersebut, atau bisa juga akibat puli yang tidak sesuai jalur.
Lebih baik dilakukan penggantian belt jika ini terjadi.