Mengulik Rombakan Mesin Piaggio 'Susuputih' Zip, Boreup Jadi 128cc!

Yuka Samudera - Senin, 23 Maret 2020 | 21:46 WIB

Susuputih, Piaggio Zip hasil racikan A15 Engineering yang sukses meraih podium. (Yuka Samudera - )

GridOto.com - Piaggio Zip garapan Bayu dari A15 Engineering memang menjadi 'kuda hitam' ketika gelaran Vespa Race Championship 2020.

Bagaimana tidak, Bayu berhasil mematahkan mitos jika Piaggio Zip itu tidak bisa dibuat 'kencang'.

Di artikel sebelumnya, GridOto sudah membahas soal modifikasi Piaggio Zip milik Eko yang dikerjakan oleh Bayu dan segenap tim A15 Engineering.

Nah sekarang GridOto coba mengulik lebih dalam ubahan apa saja yang dilakukan Bayu ke motor yang diberi julukan 'Susuputih' ini.

Yuka Samudera
Bore up menjadi 128cc.

"Saya akuin untuk merombak mesin Piaggio Zip ini cukup sulit karena konstruksi mesinnya lain daripada yang lain. Beda dari motor Piaggio lainnya. Struktur mesin, noken as, dan rocker arm contohnya, beda sendiri tidak seperti Piaggio lainnya. Makanya lebih banyak makan biaya dan waktu buat riset," ujar Bayu, selaku builder di motor ini.

Nah setelah melewati proses riset dan memakan waktu yang ngga bisa dibilang cepat, akhirnya Bayu dan tim menemukan 'racikan' yang pas untuk Piaggio Zip ini.

Yuka Samudera
Radiator custom.
"Setelah beberapa kali riset, akhirnya ketemu settingannya. Dari head pakai klep 28-25, lalu stroke up kurang lebih 1,5 mili, dibantu teman-teman tim buat bikin noken as," ujar Bayu.

"Seher juga ganti mas pakai BRT 55-25, sitting klep pakai beryllium copper (tembaga pegas), bushing klep juga sama pakai itu juga. Kalau bearing semua standar sih mas, CVT juga standar. Nah vanbeltnya pakai Malossi," lanjutnya.

Waduh jadi berapa cc tuh ya?

Yuka Samudera
Bagian mesin 'Susuputih' dengan power supply.

"Jadi 128cc mas hehe," ungkap Bayu.

Sobat penasarankan powernya berapa?

"Power yang dihasilkan kalau diukur di mesin dyno jet sekitar 18-20 HP mas, kalau tes dyno test lokal kisaran 24an hp. Topspeed itu kisaran 100 km/jam, itu karena roller enteng, rotor enteng, rasio juga standar. Ya buat road race ngga ngincer topspeed kaya drag sih mas, yang penting tarikan awalnya saja," ujar Yusa.