GridOto.com - Berbicara tentang polusi dari kendaraan, pastinya akan berfokus pada emisi gas buangnya.
Namun pernahkah terpikirkan bahwa ada polusi lain yang justru lebih parah dari emisi gas buang?
Dikutip GridOto.com dari Motor1.com, sebuah penelitian yang dilakukan Emission Analytics menunjukkan bahwa ada polusi lain disebut dengan Non-Exhaust Emission (NEE) yang ternyata lebih parah dari emisi gas buang.
NEE merupakan partikel polusi yang berasal dari penggunaan ban, keausan rem, penipisan permukaan jalan dan pencampuran debu jalanan.
(Baca Juga: Wabah Virus Corona Mereda, Kadar Polusi di China Beranjak Naik)
"Saatnya untuk memikirkan partikel polusi dari penggunaan ban dan rem, bukan hanya emisi gas buang mobil," ujar peneliti senior di Emission Analytics, Richard Lofthouse.
Richard juga menjelaskan dari tes yang dilakukan menunjukkan bahwa polusi penggunaan ban ternyata 1.000 kali lebih parah dari emisi gas buang mobil.
"Lebih mengerikannya lagi ketika emisi gas buang diatur ketat selama bertahun-tahun, polusi penggunaan ban benar-benar tidak ada regulasinya," kata Richard.
Dikutip GridOto.com dari Emissionanalytics.com, NEE diyakini menjadi emisi utama di jalan raya yang terdiri atas 60 persen Particulate Matter (PM) 2,5 dan 73 persen PM 10.
(Baca Juga: Langkah Isolasi Membuat Kadar Polusi Udara di Italia Berkurang)
Pada tahun 2019 muncul sebuah laporan dari Air Quality Expert Group (AQEG) milik Pemerintah Inggris yang mengatakan bahwa NEE harus secepatnya diakui sebagai sumber polusi udara.
Emission Analytics juga sempat melakukan tes menggunakan mobil hatchback menggunakan ban baru dengan tekanan yang sesuai.
Hasil dari tes tersebut ditemukan bahwa mobil tersebut mengeluarkan emisi penggunaan ban sebesar 5,8 gram per kilometer.
Apabila dibandingkan dengan batas emisi gas buang yang diatur sebesar 4,5 miligram per kilometer, tentunya angka polusi penggunaan ban terbilang sangat besar.
Baca Juga: Harga Kendaraan Diesel Bakal Naik Karena Standar Emisi Euro4
Berarti polusi penggunaan ban tanpa regulasi ini terbilang lebih tinggi dengan angka faktor 1.000 kali.
Richard menambahkan masalah tersebut akan menjadi semakin serius dengan meningkatnya penjualan SUV dan mobil listrik.
Semakin meningkatnya penjualan tentunya akan semakin banyak SUV dan mobil listrik yang melintas di jalan.
Hal itu membuat polusinya menjadi parah, ditambah dengan kondisi jalanan kasar, ban yang murah dan tekanan ban yang tidak sesuai semakin memperburuk emisinya.