Ada Lho Produsen Pelek Aftermarket Berstandar Internasional di Karawang, Pernah Bikin OZ Racing Juga!

Ivan Casagrande Momot - Sabtu, 21 Maret 2020 | 17:32 WIB

Proses produksi pelek di Pabrik Pako Group (Ivan Casagrande Momot - )

GridOto.com - Indonesia memang tidak pernah kekurangan sumber daya dan antusias otomotif yang mampu bikin produk aftermarket keren mendunia.

Salah satunya ialah Pako Group, produsen pelek merek lokal asli Indonesia yang bermarkas di Karawang Timur, Jawa Barat.

Pako Group mengklaim kalau setiap tahunnya bisa memproduksi 2 juta pelek untuk memenuhi kebutuhan OEM dan aftermarket di dalam dan luar negeri.

Di pabrik Pako Group dikerjakan proses produksi pelek alloy dan steel (kaleng) untuk kebutuhan mobil penumpang, sepeda motor, serta bus dan truk untuk pasar lokal maupun ekspor. Bahkan mereka juga ernah bikin pelek OZ Racing lho.

istimewa
Pelek alloy produksi Pako Group
“Standar kualitas produk kita cukup tinggi dan memenuhi standar mutu produk pelek di beberapa negara karena itu produk kita dipakai beberapa prinsipal mobil di luar negeri. Bahkan OZ Racing sempat membuat salah satu lineup peleknya di pabrik kami,” buka Davy Kurnia, Senior General Manager Marketing and R&D Styling Design Department Pako Group.

Pako Group sendiri sudah merintis bisnisnya sejak 1974 dengan fokus utama memenuhi kebutuhan velg OEM ke beberapa APM mobil di Tanah Air.

Sebut saja Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Honda, dan juga Lexus. Bahkan dengan aplikasi mesin-mesin canggih, bahan baku pilihan, serta SDM berkualitas, membuat Pako Group dipercaya jadi suplier pelek OEM ke beberapa produsen mobil di Jepang, Jerman, Hungaria, Malaysia, dan Thailand.

istimewa
Pako Group mengklaim bisa bikin 2 juta pelek per tahun
Proses pembuatan pelek baik alloy maupun steel dikemas efisein. Bahkan untuk membuat 1 pelek alloy dari bahan mentah sampai jadi dibutuhkan sekurangnya 2 hari pengerjaan.

“Proses paling lama di pemanasan pelek alloy yang sudah terbentuk untuk menguatkan struktur dalamnya, dibutuhkan 8 jam agar pelek benar-benar solid,” kata Yeremia Dwi, Marketing Departement Head Pako Group.

Dengan metode low pressure casting dalam mencetak pelek alloy, pabrik Pako Group bisa menghasilkan pelek mentah setiap 60 detik.

Sebelum bisa digunakan, pelek mentah ini harus melalui tahapan melubangi PCD dan pentil, proses x-ray untuk melihat struktur dalam pelek, pemanasan, pengecatan, serta pemotongan di mesin CNC untuk mendapatkan aksen diamond cut finishing.

istimewa
Pelek sedang di melalui tahapan QC
Proses yang sedikit berbeda saat pengerjaan pelek steel. Bahan baku berupa lempengan besi (koil) dibentuk dengan cara ditekan. Secara paralel lempengan yang membentuk rim (lingkar velg) dan dish (face) dikerjakan dalam lining dan mesin yang berbeda.

Lalu disatukan dengan cara dilas oleh robot, setelah sebelumnya dilihat titik paling seimbang dan ideal untuk pengelasan. Baru selanjutnya dimasukkan ke proses pewarnaan dengan sistem electro plating agar warna tak mudah pudar dan terkelupas.

istimewa
Pako Group bikin pelek OEM dan aftermarket hingga ukuran 20 inci
“Saat ini kami memproduksi 2 juta pelek per tahun, baik untuk OEM dan aftermarket. Untuk aftermarket kami baru fokus 5 tahun belakangan dengan menjual 5 merek berbeda. Untuk alloy ada Fortis dan Pako, sementara steel ada merek Avantech, AVT, dan Inko. Meski kami bisa memproduksi hingga ukuran 20 inci, namun saat ini yang dipasarkan adalah diameter 15-18 inci,” kata Davy.

istimewa
Hasil produksi pelek Pako Group untuk pasar domestik dan luar negeri


Saat ini terdapat 12 model pelek Fortis yang fokusnya ke mobil-mobil perkotaan dengan gaya elegan. Sementara itu terdapat 3 model pelek Pako yang mengarah ke offroad style dengan beadlock.

Untuk lini pelek kaleng terdapat 9 model yang memakai merek Avantech, 1 model untuk merek AVT, dan 4 pilihan model untuk merek Inko.