GridOto.com - Setelah menyatakan siap mendukung penerapan bahan bakar biodiesel B30, PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) juga bersiap menghadapi tantangan pemakaian Biodiesel B50.
Santiko Wardoyo, selaku Direktur Penjualan dan Promosi HMSI mengatakan, tidak menutup kemungkinan penggunaan biodiesel B100 di masa depan untuk setiap kendaraan diesel.
Sesuai dengan harapan Pemerintah, yakni sebagai alternatif bahan bakar untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel.
(Baca Juga: Infrastruktur Belum Mumpuni Jadi Alasan Hino Urung Pasarkan Kendaraan Full EV)
"Untuk mesin diesel, sampai saat ini standar pabrikannya paling sampai B50 saja. Tapi enggak menutup kemungkinan bisa pakai B100 juga nanti," kata Santiko, Kamis (5/3/2020).
"Tapi untuk bisa menerapkan B30, kami sudah banyak lakukan ubahan. Seperti tangki kami sesuaikan, filter diperbesar agar tidak cepat kotor karena B30 banyak mengandung gel, fuel gate kami ganti, housing ataupun selang juga. Jadi enggak ada masalah," tambahnya.
Biodiesel B30 sendiri, merupakan campuran antara bahan bakar diesel atau solar dengan FAME (Fatty Acid Methyl Ester), dengan Komposisi 70% solar dan 30% FAME.
FAME didapat dari olahan kelapa sawit, FAME bisa juga disebut sebagai bahan bakar nabati.
Baca Juga: Arch Motorcycle Milik Aktor Keanu Reeves, Mengumumkan Arch KRGT-1 2020 Memenuhi Standar Euro 4
Menurut Santiko, pihaknya sampai saat ini tidak mau sesumbar apakah produk Hino mampu atau tidaknya menenggak bahan bakar B100.
"Kami pastinya harus melakukan studi untuk B100 ini, jadi kami sekarang gak mau takabur. Karena hal ini harus banyak melakukan penyesuaian," sebutnya.
Selain standar bahan bakar, Hino juga wajib menghadapi tantangan pemberlakuan standar emisi Euro 4 bagi mesin diesel di tahun 2021.
"Kami siap aja untuk Euro 4 tahun depan. Tapi karena teknologi mesin kami upgrade, pasti nanti ada penyesuaian harga kendaraan. Artinya harga unit Hino bakalan naik," tutup Santiko.
Baca Juga: Euro 2 Vs Euro 4, Ini Perbedaan Standar Emisi Gas Buang
Saat ditanya soal besaran kenaikkan harga dari brand asal Jepang tersebut, Santiko belum dapat memberi jawaban.